Puluhan aktivis Amerika, Rabu (18/10), melancarkan protes bungkam atas apa yang mereka sebut sebagai tidak memadainya tanggapan pemerintah Amerika terhadap permasalahan HAM yang menjadi keprihatinan mereka. Para aktivis memperjuangkan hak-hak LGBTQ, masyarakat adat dan reproduksi, dan berkampanye menentang diskriminasi.
Gambar-gambar di kantor berita Associated Press menunjukkan para aktivis memunggungi layar yang menampilkan Duta Besar Amerika untuk Dewan Hak Asasi Manusia menyampaikan pidato terakhirnya di gedung PBB di Jenewa, Swiss. Selain membalik badan, aktivis mengibarkan bendera atau mengacungkan tinju sebagai bentuk protes.
Pengunjuk rasa itu datang dari berbagai tempat seperti Guam, Puerto Rico, dan Hawaii. Mereka memimpin demonstrasi di hadapan Komisi Hak Asasi Manusia independen, sementara Duta Besar Amerika Michele Taylor mengakhiri pemaparannya mengenai Amerika dalam sidang dua hari tersebut.
Ini merupakan bagian dari tinjauan rutin hak asasi manusia untuk semua negara anggota PBB yang dilakukan oleh komisi tersebut.
Enam negara lain termasuk Haiti, Iran dan Venezuela juga menjalani sesi publik pada musim gugur ini di Jenewa untuk melihat sejauh mana negara-negara tersebut mematuhi komitmen mereka berdasarkan Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik – satu dari sedikit perjanjian hak asasi manusia internasional yang telah diratifikasi Amerika. [ka/lt]
Tidak ada komentar