Amerika Serikat menyimpulkan bahwa Israel tidak bisa dituduh sebagai pelaku peledakan di rumah sakit di Gaza yang menyebabkan ratusan orang tewas.
Video ledakan di RS al-Ahli di Gaza pada Selasa (17/10) sore secara cepat menyebar di televisi dan media sosial, memicu kemarahan dan protes di negara-negara di Timur Tengah.
Tetapi pejabat AS mengatakan, sebuah kajian terperinci dari aliran intelijen, pemotretan dari atas dan gambar-gambar insiden itu memperlihatkan kerusakan yang terjadi tidak mungkin disebabkan oleh sebuah serangan udara Israel.
“Pemerintah AS menyimpulkan bahwa Israel tidak bertanggung jawab,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Adrienne Watson dalam sebuah pernyataan yang diberikan kepada VOA pada Rabu (18/10) malam.
Watson mengatakan kajian AS mempertimbangkan informasi yang berasal dari kemampuan AS untuk memantau kegiatan misil, serta pernyataan dari kelompok militan menyusul ledakan tersebut.
“Intelijen menunjukkan bahwa beberapa anggota militan Palestina di Jalur Gaza berpendapat bahwa ledakan itu kemungkinan besar disebabkan oleh peluncuran roket atau misil yang salah yang dilakukan oleh Jihad Islamis Palestina,” katanya.
Penegasan Watson sesuai dengan bukti yang diberikan Israel sebelumnya pada hari Rabu, termasuk apa yang dikatakan oleh dua operator Hamas dalam percakapan yang disadap dan disebarkan ke media sosial.
Salah satu operator itu mengatakan, “Mereka mengatakan itu [roket.red] berasal dari Jihad Islam Palestina,” demikian menurut penerjemahan yang diberikan Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
“Apakah itu berasal dari kita?” tanya operator Hamas yang kedua. Operator pertama menjawab, “Sepertinya iya.”
IDF juga merilis sebuah video drone dari RS al-Ahli dan area sekelilingnya sebelum dan sesudah ledakan, yang memperlihatkan sebuah bagian terbakar dari tempat parkir dan kerusakan akibat pecahan bom. IDF mengatakan tidak ada bukti dari kawah besar, yang seharusnya terbentuk jika ledakan itu berasal dari artileri milik Israel.
Versi Israel tentang kejadian di rumah sakit di Gaza itu juga diperkuat oleh Presiden AS Joe Biden, yang berbicara selama lawatan ke Tel Aviv pada Rabu, ketika berkunjung ke tim tanggap darurat Israel, serta keluarga para korban dari serangan teror Hamas yang menewaskan lebih dari 1.200 warga sipil Israel.
“Berdasarkan informasi yang kami lihat sejauh ini, tampaknya [ledakan di rumah sakit] ini adalah akibat sebuah roket yang salah arah dan ditembakkan oleh kelompok teroris di Gaza,” kata Biden.
Jihad Islam Palestina menolak tuduhan itu.
Hamas yang mengecam ledakan itu pada Selasa dan menyebutnya sebagai “kejahatan genosida” melancarkan lebih banyak kritik terhadap Israel dan AS pada Rabu.
“Narasi Israel yang diadopsi oleh AS membuatnya terlibat dalam pembantaian di Gaza,” ujar kelompok militan tersebut dala pernyataan di saluran Telegram.
Dalam pernyataan terpisah, Hamas menuduh Israel “mencoba untuk lari dari tanggung jawab” untuk serangan yang mereka sebut sebagai “pembantaian genosida.”
“Banyak yang tahu bahwa misil untuk melawan [Israel] sedikit ‘primitif’ dan tidak memiliki kekuatan menghancurkan yang mampu menewaskan ratusan orang sekaligus,” kata pernyataan Hamas, seraya menambahkan, “bukan rahasia bahwa [Israel] beberapa hari yang lalu mengancam beberapa RS di Jalur Gaza.”
Beberapa video dan foto yang diposting pada Rabu di media sosial memperlihatkan apa yang kemungkinan adalah kawah akibat dampak bom di tempat parkir di sebelah rumah sakit.
“Tanah disatu sisi dari kawah itu memperlihatkan cacat dan lubang yang membentuk kerucut, konsisten dengan ledakan munisi di tempat ini,” menurut analisis awal yang diterbitkan Bellingcat, sebuah kelompok pemeriksa fakta dan intelijen terbuka yang berbasis di Belanda.
“Objek di dalam kerucut ini tampaknya mengalami kerusakan luas, termasuk sebuah pagar, yang dihancurkan oleh ledakan,” tambah analisis Bellingcat.
Tetapi Bellingcat juga mengatakan, “Titik dampak tidak kelihatan konsisten dengan bom seberat 500, 1.000, atau 2.000 pound yang digunakan dalam Munisi Serangan Langsung Gabungan (JDAM) milik Israel.”
Dewan Keamanan Nasional AS mengatakan para pejabat masih terus mengkaji intelijen untuk “memperkuat apakah ini merupakan sebuah roket yang gagal dari PIJ” yang menyebabkan korban sedemikian banyaknya berjatuhan di Rumah Sakit al-Ahli.
Tetapi anggota kongres yang diberi pengarahan tentang intelijen AS setuju bahwa bukti yang ada membebaskan Israel dari tuduhan ini.
“Kami merasa yakin bahwa ledakan ini adalah akibat sebuah peluncuran roket yang gagal oleh teroris militan dan bukan akibat serangan udara Israel,” kata Ketua Komite Intelijen Senat Mark Warner dan Wakil Ketuanya Marco Rubio dalam sebuah pernyataan pada Rabu.
AS telah meningkatkan kemampuan pengumpulan intelijen di kawasan itu sebelum ledakan berlangsung di rumah sakit di Kota Gaza itu.
Seorang pejabat pertahanan senior AS minggu lalu mengatakan Kelompok Serangan Kapal Induk USS Gerald R. Ford telah dikirim ke wilayah timur Laut Tengah, dan salah satu alasannya karena kemampuannya mengumpulkan data intelijen. [jm/rs]
Tidak ada komentar