Jaksa Agung AS Merrick Garland mengatakan, “Departemen Kehakiman tetap fokus melakukan segalanya yang kami bisa untuk menjamin keselamatan warga Amerika dari ancaman teroris.”
“Kami melihat adanya peningkatan laporan ancaman terhadap komunitas agama, khususnya komunitas dan institusi Yahudi, Muslim, dan Arab,” kata Garland di Jacksonville, Florida, hari Kamis (19/10).
“Pekan lalu saya mengerahkan seluruh 94 kantor kejaksaan AS dan FBI untuk berhubungan erat dengan mitra penegakan hukum federal, negara bagian dan lokal di distrik-distrik mereka.”
Langkah itu diambil setelah para pemimpin badan intelijen Barat mengatakan bahwa mereka menyadari adanya potensi dampak serangan kelompok militan Hamas ke Israel di negara asal mereka masing-masing.
Direktur FBI Christopher Wray mengatakan, lembaganya bekerja sama dengan penegak hukum setempat untuk mengatasi ancaman kekerasan terhadap komunitas Yahudi dan Muslim.
FBI juga bekerja sama melalui kantor hukumnya di Tel Aviv, Israel, untuk mencari dan mengidentifikasi warga negara AS yang belum ditemukan setelah serangan 7 Oktober lalu.
Sementara itu, seorang bocah laki-laki Muslim keturunan Palestina berusia enam tahun tewas ditikam seorang pria di Illinois 14 Oktober lalu. Pria itu didakwa dengan pasal kejahatan atas dasar kebencian. Menanggapi kejadian tersebut, Presiden AS Joe Biden mengajak masyarakat melawan Islamofobia dan antisemitisme di tengah eskalasi konflik di Israel dan Gaza. [rd/ka]
Tidak ada komentar