BI Sebut Pertumbuhan Ekonomi Sulsel Paling Terendah dari 10 Provinsi di wilayah Sulampua

HAK SUARA
7 Feb 2024 13:43
Ragam 0 144
2 menit membaca

MAKASSAR—Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Selatan (Sulsel) Rizki Ernadi Wimanda paparkan pertumbuhan ekonomi 2023 di wilayah kerja Sulawesi, Papua dan Maluku (Sulampua).

Rizki mengatakan pertumbuhan ekonomi dari 10 Provinsi di Wilayah Sulampua, Sulsel jadi yang terendah untuk capaian Triwulan IV hanya tercatat 3,79 persen.

Secara keseluruhan Sulsel bahkan terendah ke 3 pertimbangan ekonomi dengan persentase 4,51 diatas Provinsi Papua Barat 3,91 persen Gorontalo 4,50 persen.

“Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 3,79%(yoy) pada Triwulan IV-2023 merupakan yang terendah dibandingkan dengan 9 provinsi lain di Sulampua. Dengan demikian, secara keseluruhan tahun, ekonomi Sulawesi Selatan tumbuh sebesar 4,51% (yoy) atau yang terendah ketiga di Sulampua,” jelasnya Selasa (6/1/2024).

Ekonomi Sulawesi Selatan triwulan IV 2023 tumbuh 3,79% (yoy), melambat dari 4,05% (yoy) pada Triwulan III 2023.

“Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi nasional meningkat dari 4,94% (yoy) pada Triwulan III 2023 menjadi 5,04% (yoy) pada Triwulan IV 2023,” jelasnya.

Sektor Lapangan Usaha (LU) pertanian, perdagangan, industri pengolahan, dan Infokom tumbuh melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Namun demikian, LU konstruksi dan pertambangan tumbuh lebih baik pada triwulan laporan.

Dari sisi pengeluaran, tingginya Konsumsi RT dan PMTB seiring peningkatan aktivitas masyarakat dan pelaku usaha menjadi faktor utama pendorong pertumbuhan. Namun demikian, kondisi geopolitik global secara signifikan mempengaruhi kinerja ekspor dan impor komoditas.

“Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Selatan secara kumulatif pada tahun 2023 tercatat sebesar 4,51% (yoy), lebih rendah daripada pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,05% (yoy),” jelas Kanwil BI Sulsel. (*/4dv)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x
x