Jakarta, – Haksuara.co.id – Pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) bersama Badan Kepegawaian Negara (BKN) resmi mengumumkan jadwal lengkap tahapan Pengadaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu Tahun 2025. Seluruh instansi pusat dan daerah diimbau segera mengajukan formasi tanpa menunggu batas akhir agar kesempatan tidak terlewat.
Tujuan Kebijakan
Kebijakan ini merupakan tindak lanjut Keputusan Menteri PANRB Nomor 15 Tahun 2025 tentang kriteria pelamar tambahan pada seleksi PPPK bagi pegawai non-ASN yang sudah terdaftar dalam data BKN, serta Keputusan Menteri PANRB Nomor 16 Tahun 2025 terkait penempatan dan pengangkatan PPPK Paruh Waktu.
Langkah ini ditujukan untuk:
Kriteria Pelamar (Honorer)
Tahapan & Jadwal Resmi
Pengusulan PPPK Paruh Waktu dilakukan secara paralel sesuai jadwal berikut:
Jadwal Tahapan PPPK Paruh Waktu 2025
No |
Tahapan |
Jadwal |
Keterangan |
---|---|---|---|
1 |
Usulan penetapan kebutuhan |
7 – 20 Agustus 2025 |
Instansi mengusulkan formasi |
2 |
Penetapan kebutuhan |
21 – 30 Agustus 2025 |
Ditetapkan Kementerian PANRB |
3 |
Pengumuman alokasi |
22 Agustus – 1 September 2025 |
Formasi diumumkan |
4 |
Pengisian DRH |
23 Agustus – 15 September 2025 |
Input Data Rinci Harian |
5 |
Usul penetapan NI |
23 Agustus – 20 September 2025 |
Pengajuan Nomor Induk |
6 |
Penetapan NI |
23 Agustus – 30 September 2025 |
BKN menetapkan NI |
Penting untuk Segera Mengajukan Formasi
Menteri PANRB Rini Widyantini menegaskan, jika instansi tidak mengajukan formasi hingga batas waktu yang ditentukan, maka akan dianggap tidak membutuhkan PPPK Paruh Waktu. Kondisi ini berpotensi merugikan ribuan tenaga honorer yang telah lama mengabdi dan menunggu kepastian status.
Langkah Selanjutnya
Instansi pemerintah diminta:
Dampak Jika Formasi Tidak Diajukan
Keterlambatan atau kelalaian dalam pengajuan formasi akan berdampak langsung pada:
Peran Strategis Pemerintah Daerah
Pemerintah daerah, khususnya yang memiliki jumlah tenaga honorer besar seperti Provinsi Jawa Barat, memegang peran vital. Keterlambatan administrasi akan berimbas pada puluhan ribu tenaga non-ASN. Oleh karena itu, dibutuhkan tim percepatan yang fokus mengawal proses ini dari awal hingga penetapan NIP.
Keterlibatan Publik dan Media
Masyarakat, organisasi profesi, dan media diharapkan ikut mengawasi pelaksanaan program ini. Transparansi informasi akan memastikan setiap tahap berjalan sesuai jadwal dan mencegah praktik yang merugikan pelamar.
Ajakan untuk Bergerak Cepat
Dengan waktu administrasi yang terbatas, instansi diingatkan untuk:
Mengoptimalkan koordinasi dengan BKN dan Kementerian PANRB.
“PPPK Paruh Waktu bukan sekadar kebijakan administratif, tetapi bentuk penghargaan nyata atas pengabdian tenaga non-ASN selama bertahun-tahun.”