Bulog Sulit Serap Gabah Petani di Situbondo, Ini Penyebabnya

HAK SUARA
4 Okt 2023 18:55
2 menit membaca

FAJAR.CO.ID, SITUBONDO — Gabah hasil panen petani di Situbondo tidak bisa diserap Bulog sepanjang tahun ini. Perum Bulog Cabang Bondowoso yang juga membawahi Situbondo beralasan karena terkendala harga pembelian pemerintah (HPP) yang sudah ditentukan.

Wakil Pimpinan Perum Bulog Cabang Bondowoso Nara Dhipa menyebutkan HPP yang ditentukan untuk pengadaan beras Rp9.950 per kilogram.

Adapun harga di pasaran atau pedagang membeli beras petani sekitar Rp11.000 hingga Rp12.500 per kilogram. Sementara itu, harga pembelian pemerintah untuk gabah kering giling (HKG) Rp6.300 per kgm dan harga pembelian di luar lebih dari Rp7.000.

“Petani lebih memilih menjual hasil panennya ke pedagang dan kami tidak bisa memaksakan mereka menjual ke Bulog,” katanya, Rabu (4/10).

Namun demikian, menurut ia, ketika harga gabah kering giling (GKG) maupun beras sudah anjlok atau turun di luar, Bulog masih punya kewajiban membeli beras petani.

Kendati tidak bisa melakukan pengadaan gabah/beras dari petani, Bulog Bondowoso memastikan bahwa stok beras medium aman.

Hingga saat ini, Bulog mengeklaim masih punya beras cadangan pemerintah dan juga disuplai dari Bulog yang ada di beberapa daerah di wilayah Jawa Timur.

Data diperoleh, Bulog Cabang Bondowoso mendapatkan suplai beras luar negeri atau beras impor dari Bulog Banyuwangi sebanyak 3500 ton.

Bulog Cabang Banyuwangi menerima sebanyak 24.000 ton beras impor asal Thailand dan Vietnam yang dikirim oleh Bulog pusat melalui Pelabuhan Tanjung Wangi Banyuwangi pada pertengahan 2023. (ant/jpnn/fajar)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x
x