FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Meski telah diresmikan, Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) atau Whoosh terus menuai kritik. Terutama soal anggaran yang berasal dari utang.
Utang tersebut diambil dari China dengan jaminan APBN. Bunganya dinilai tinggi.
Eks Sekretaris Bada Usaha Milik Negara (BUMN) Muhammad Said Didu mengatakan, bunga utang itu akan sulit dibayar pleh PT Kereta Api Indonesia (KAI). Sebagai pengelola KCJB.
“Justru dengan bunga tinggi maka PT KAI akan tdk mampu bayar utang dan akan dibayar dari APBN,” kata Didu dikutip dari unggahannya di X, Rabu (4/10/2023)z
Lebih jauh, ia mengatakan kelak bisa saja China diberikan hak pengelolaan infrastruktur lain. Misalnya tol dan bandara.
Pola demikian, kata dia dilakukan China di berbagai negara. Tujuannya untuk aneksasi.
“Atau diberikan lagi hak pengelolaan infrastruktur lain seperti tol atau bandara dan begitulah cara China untuk lakukan aneksasi di berbagai negara,” pungkasnya.
(Arya/Fajar)
Tidak ada komentar