MAKASSAR—Kepala Biro (Karo) Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Pemprov Sulsel, Junaedi bersama Bank Indonesia Perwakilan Sulsel mengecek harga kebutuhan Pokok jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) sekaligus memantau jalannya Mini Distribusi Center (MDC), di Pasar Terong Makassar, Rabu (6/12/2023).
Usai Peninjauan Karo Ekbang Provinsi Sulsel Junaedi mengatakan dalam lima tahun terakhir Inflasi Sulsel selalu di bawah nasional.
“November ini, Alhamdulillah pertama kali dalam lima tahun pencapaian Inflasi dibawah nasional. Untuk capai itu berkat kolaborasi pihak terkait termasuk Bank Indonesia, Pemerintah Kabupaten Kota, Bulog yang selama ini banyak mendukung, tentu harapan Pak Gubernur untuk senantiasa menjaga pencapaian ini,” ucap Junaedi.
Salah satu aksi gerak cepat yang dilakukan adalah melalui MDC untuk tetap bisa mengendalikan Inflasi di Sulsel. “Aksi gerak cepat dengan gerakan MDC Agar pencapain kita di Bulan Desember tetap terkendali,” jelasnya.
“Kalau kita bicara target kita Tiga plus minus satu yang artinya dari angka tiga bisa naik satu atau kurang satu menjadi 2. Harapan beliau (Pj Gubernur Sulsel) Inflasi kita tetap eksis dibawah nasional,” lanjutnya.
Plh Kepala DPM-PTSP Sulsel ini mengaku, sejauh ini harga beras sudah terkendali dengan adanya MDC, kemudian komodity Cabe sudah bergerak turun dari harga Rp80 ribu per kilogram menjadi Rp70 ribu.
“Untuk harga hari ini, kami dengan teman BI sudah masuk dipasar, kalau beras sudah terkendali dengan adanya MDC, komidity Cabe dari harga Rp80 Ribu Per kilogram. Tapi sudah bergerak sekarang dikisaran Rp70 Ribu jadi secara perjalanan di Desember ini jelang Nataru tetap terkendali,” urainya.
Ia menambahkan, kebijakan Pemerintah Provinsi Sulsel adalah mendorong upaya pengembangan 50 juta bibit Cabai yang di serahkan kepada masyarakat.
“Kebijakan Pemprov dorong upaya pengembangan bibit cabai 50 juta bibit di serahkan kepada masyarakat. Harapan beliau (Pj Gubernur) persoalan Cabe yang tahun ini pemicu Inflasi tidak lagi,” pungkas Junaedi.
Sementara itu, M. Firdauz Muttaqien Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Sulsel mengatakan, harga kebutuhan pokok setiap tahun jelang Nataru bisanya akan mengalami kenaikan karena kegiatan yang meningkat pula.
“Setiap tahun pasti akan terjadi kenaikan jelang Nataru, permintaan karena masyarakat banyak kegiatan pasti berdampak, kenaikan bahan pokok,” jelasnya.
“Kami bersama Pemprov Sulsel dan TPID Provinsi Sulsel kerjasama dengan PPID Makassar, Palopo, Pare-Pare dan Lain-lain akan lakukan optimalisasi operasi pasar,” ujarnya.
Berbeda operasi pasar lainnya yang seminggu sekali, tapi ini tiap hari Mini Distribusi Center atau toko buat mobile ini dengan setiap hari menjual Minyak Goreng, Beras, Gula nanti tambah lagi Telur, Cabe Daging ayam.
Ia juga mengaku masyarakat akan memperoleh kebutuhannya dengan harga terjangkau. “Masyarakat peroleh kebutuhannya dengan harga murah atau terjangkau ini, karena memang beberapa harga naik makanya kita stabilkan,” akunya.
Kedepannya Keberadaan MDC akan di perluas ke daerah-daerah bukan hanya di pasar kota Makassar. “Ini sesuai harga yang ditetapkan Bulog dan Pemda sehingga masyarakat penuhi kebutuhan dengan harga terjangkau.
“Kedepannya kita akan perluas bukan hanya di pasar Makassa tapi dikota lain seperti di Palopo, Parepare, Bulukumba, Bone dan kota lainnya supaya harga merata di seluruh Sulsel dan ini setiap hari beda operasi pasar pada umumnya,” tambahnya.
Masyarakat bisa mendapatkan barang tersebut setiap hari. “Dan ini dibatasi pasti sesuai kebutuhan masyarakat bukan jualan. Kalau kebutuhan biasanya beras dua kantong kalau lebih dari itu ada spesikulasi untuk dijual kembali, sehingga masyarakat lebih luas dapat, tujuannya semua masyarakat,” pungkasnya. (*/4dv)
Tidak ada komentar