FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Polisi membebaskan tiga mahasiswa yang berdemo di Patung Kuda, Jakarta Pusat. Hal itu dilakukan usai massa aksi berencana menggeruduk barrier hingga kawat berduri menuju Istana Negara.
Usai dibebaskan, tiga orang itu mengaku mendapatkan kekerasan dari pihak kepolisian mulai dari dipukuli, diinjak, hingga dicekik.
Tiga korban itu sendiri merupakan massa dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dari Jakarta Pusat bernama Mario, Anof, dan Ano. Kepada wartawan, Mario mengaku pemukulan itu dilakukan saat dirinya ditangkap hingga saat diinterogasi.
“Sempat dipukulin, diinjak-injak, dan diancam secara verbal,” katanya, Jumat (20/10).
Selain itu, ia mengungkapkan banyak barangnya yang hilang. Mulai dari charger hingga peci GMNI.
“Badan lecet-lecet juga, ditarik, diinjak juga, fisik juga pas diangkut itu saya punya badan diinjak. Saya punya dada juga diinjak di situ,” bebernya.
Sementara itu, Anof mengatakan bahwa dirinya juga melakukan perlakuan serupa. Ia bahkan dimaki-maki karena dianggap merepotkan kepolisian.
“Dan dia sempet nyita handphone saat kita dokumentasi secara paksa. Terus pukul kita satu per satu. Dipukul pakai alat elektronik masing-masing,” jelasnya.
“Saat diinterogasi juga saya dipukuli juga oleh satu orang kompol. Saya punya rusuk itu ditendang,” imbuhnya.
Korban lain, Ano, mengatakan dirinya tak hanya dipukul dan ditendang, tetapi juga dicekik. Ia sempat menunjukkan bekas cekikan itu masih melingkar merah di lehernya.
“Dicekik lehernya sampe di tempat introgasi. Baju saya juga robek. ditarik paksa. ditendang juga,” tandasnya. (jpg/fajar)
Tidak ada komentar