PANGKEP—Setelah sepekan para kolaborator di Kabupaten Pangkep menggelar kegiatan Pekan Literasi Pangkep (PLP 2023 ) Rabu s/d Selasa (15-21/11/2023). Tepat pada malam Rabu (21/11/2023) acara tersebut mencapai puncaknya.
Para pegiat seni, relawan, beserta Kolaborator dan para undangan turut memeriahkan acara penuh khidmat tersebut di hutang kota Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.
Maksud diadakannya acara ini (Pekan Literasi Pangkep) juga bertujuan untuk mendorong peningkatan sumber daya manusia khususnya di bidang literasi.
“Literasi menjadi tanggung jawab setiap orang dan lembaga karena memiliki peran sangat penting untuk meningkatkan kualitas kemanusiaan hingga pengkatan kesejahteraan,” kata Direktur Logos Institute Muh. Ramli Sirajuddin.
Dalam acara penutupan pekan literasi tersebut juga para tamu undangan dan penonton disajikan dengan penampilan Teatrikal yang berceritakan ‘Asal Mula Kampung Macinna’ yang dibawakan oleh siswa-siswi SMP 1 Labakkang, Kabupaten Pangkep. Kemudian dilanjutkan penampilan Band dari Kelompok Penyanyi Jalanan (KPJ) Pangkep.
Disela-sela berlangsungnya acara, Plt Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pangkep, Dr. Hj. Herlina berserta tamu undangan dari berbagai belahan warna turut hadir. Mereka menyaksikan langsung pelaksanaan PLP 2023 dengan berbagai kegiatan, dan ini merupakan momen berharga para Kolaborator PLP 2023.
Direktur Logos Institute Muh. Ramli Sirajuddin, mengatakan ini sudah penghujung acara, jadi kami persembahkan apa yang sudah kami konsep sebelumnya untuk para tamu undangan.
Dikatakan Ramli Sirajuddin, dalam sebuah pengantar yang diberikan oleh Pak Bupati kepada kami di Pekan literasi PLP 2023 ini, adalah literasi adala jantung atau roh masyarakat. Jika jiwanya, jika jantungnya rusak maka rusaklah seluruh elemen-elemen yang ada.
“Jika literasi ini kita sepelekan, dan kita anggap sepele itulah masa depan kita ke depan. Maka segala retorika pembangunan sekat, segala retorika kemajuan bagi kami hal yang mustahil tanpa memperhatikan literasi,” jelasnya.
“Dalam pemahaman kami sebagai relawan di dinas perpustakaan dan kearsipan, melihat literasi tidak seperti melihat sebuah jalan atau pembangunan sebuah gedung dia tidak cukup dengan direncanakan, dikerjakan kemudian dibangun tahap demi tahap tanpa jiwa, literasi harus tumbuh dari jiwa,” lanjutnya.
“Kenapa kami sejak awal memanggil banyak kolaborator?. Kami ingin memanggil jiwa-jiwa minimal di kolaborator yang ada, oleh karena itu pekan literasi ini sebenarnya bukan untuk siapa-siapa tapi untuk kami sendiri secara sederhananya”
“Kami ingin menyampaikan kepada seluruh orang-orang tua kami, tolong kami, tolong ada adik kami, dan tolong anak-anak kami jika dia tumbuh dan besar tanpa literasi maka masa depan kita sebagai sebuah daerah”
“Masa depan kita sebagai sebuah bangsa, masa depan kita sebagai sebuah negara tentu juga ikut suram kalau kita mengacu pada indeks literasi yang ada,” ucap Ramli Sirajuddin yang juga merupakan salah satu penggagas dan penggerak PLP 2023.
Dalam sepekan ini, Panitia Kolaborator PLP 2023 mempersembahkan berbagai jenis kegiatan, seperti pertunjukan seni, musik dan berbagai lomba-lomba. Selain itu, panitia juga menggelar dialog digital marketing, beda buku, Workshop Melukis, Nonton Bareng dan beda film , workshop perpustakaan dan Dialog Quantum Reading hingga bincang industri kreatif, dll.
Dalam sambutannya, Plt Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pangkep, Dr. Hj. Herlina mengatakan, bagaimana anak-anak mahasiswa belajar berdialog , belajar mengungkapkan ide-ide dalam kegiatan workshop dan dialog. “Ini semua adalah bekal ke depan, bekal Indonesia emas 2045 ada di tangan adik-adik semua,”ujarnya.
Dalam menghimpun kekuatan dengan energi yang kuat dari keterbatasan, dan kami berusaha menjaga keindahan hutan kota ini, kami menjaga amanah yang dipercayakan oleh pimpinan, dan para kolaborator memilih hutan kota ini jadi panggung kreatifitas para kolaborator PLP 2024 , karena di sampingnya dekat dengan masjid.
“Kita harus pelihara pekan literasi Pangkep yang kita laksanakan dalam kesederhanaan. Jangan pernah balik ke belakang “live Mas go on”, kita harus maju ke depan dengan perencanaan yang matang, karena tidak ada kesempurnaan bagi setiap manusia yang ada, adalah keikhlasan kita dalam menerima kekurangan,” jelasnya. (*)
Tidak ada komentar