FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia atau BEM SI yang berunjuk rasa di Patung Arjuna Wiwaha, Jalan Medan Merdeka Barat mulai membakar spanduk di depan barikade, Jumat (20/10) menjelang malam.
Sejumlah oknum pedemo juga melemparkan batu ke arah polisi. Massa aksi sebelumnya hendak membubarkan diri pada pukul 18.00 WIB. Namun, ada sebagian orang yang merangsek maju.
Sementara itu, orator terus berorasi menggunakan pengeras suara. Menurut dia, Presiden Jokowi gagal memimpin Indonesia. “Jokowi pengkhianat reformasi. Kepada bapak ibu polisi, tolong hadirkan perwakilan dari istana,” kata orator.
Kapolres Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro kembali mengingatkan kepada mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi dengan aman dan damai.
“Korlap tolong jaga tetap damai,” kata Susatyo.
Tak lama berselang, salah satu tenaga ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Yohanes Joko hadir untuk menemui mahasiswa.
“Atas aspirasi dari teman-teman mahasiswa telah hadir perwakilan dari istana,” tutur Susatyo.
Unjuk rasa ini dalam rangka sembilan tahun kepemimpinan Jokowi menjabat sebagai Presiden Indonesia. Para mahasiswa menggunakan tagline Geruduk Istana #JokowiPengkhianatReformasi.
Dari pantauan JPNN.com di lokasi, para mahasiswa datang dengan membawa bendera hingga spanduk. Mereka membentangkan spanduk berukuran besar bertuliskan Jokowi Pengkhianat, Kemarin Paman Datang Pamanku dari MK, dan MK: Mahkamah Keluarga.
Terpantau sejumlah bendera seperti Akademi Pergerakan IPB, Sekretariat Hukum Trisakti, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Muhammadiyah Jakarta, BEM Se-Bogor, hingga GMNI. (jpnn/fajar)
Tidak ada komentar