DPD LSM BIN Sumut Temukan Dugaan Pencemaran lingkungan P.T R.A.S Di Sambosar Simalungun

WENDY HUTABARAT
20 Jul 2024 16:44
Ragam 0 393
2 menit membaca

Keterangan gambar: pabrik kelapa sawit PT RAS Di Sambosar Simalungun

Simalungun haksuara.co.id

Geger adanya informasi anggota DPRD provinsi sumatera utara (19/07/2024) mengunjungi pabrik kelapa sawit PT. RAS -Rejeki Abadi Sambosar – yang berada di Sambosar Simalungun Sumut , menarik perhatian Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Swadaya Masyarakat Benteng Independen Nusantara ( DPD LSM BIN ) provinsi Sumatera utara.

Hal ini disampaikan Darwin Munthe S.H selaku sekretaris LSM BIN Sumut (20/07/2024) di kediamannya sembari menunjukkan hasil temuan investigasi terkait dugaan adanya pencemaran lingkungan dari limbah yang dihasilkan dari pabrik kelapa sawit PT RAS tersebut.

“..Itu adalah rekaman video hasil investigasi saya dimana jelas terlihat adanya dugaan aliran limbah PKS tersebut mengalir ke sungai bah kulistik atau sering juga disebut sungai bah bolon dimana air sungai tersebut juga mengalir sampai ke sungai Padang ..” ungkapnya

“..Saat saya telusuri dari aliran yang diduga limbah tersebut ternyata mengalir dari salah satu kolam yang bocor disebabkan kolam limbahnya hanya dibendung dengan tumpukan tanah sehingga sangat gampang air yang diduga limbah tersebut merembes atau meresap ke tanah dan akhirnya terjadi kebocoran dan mengalir ke sungai..’,tambah Darwin.

“..Ini harus disikapi dengan serius oleh pemerintah , karena dibawah sana terdapat beberapa lokasi pariwisata , dan Arung jeram , yang mengandalkan aliran sungai bah kulistik atau bah bolon..kalau sampai airnya tercemar… bagaimana…?? tegas Darwin.

“..Atas temuan ini kami LSM Benteng Independen Nusantara provinsi Sumut akan melayangkan surat pengaduan ke Dinas lingkungan hidup baik daerah maupun pusat dan Badan wilayah sungai..”tutup Darwin Munthe.

Haksuara.co.id berusaha mencoba konfirmasi hasil investigasi LSM BIN tersebut kepada J.Purba yang sering disebut sebagai Humas PT RAS via pesan singkat wa dan telepon , sayangnya sampai pemberitaan ini diterbitkan belum menjawab .

Kerlas Kerja

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x
x
x