Kepala-kepala negara Uni Eropa akan mengadakan pertemuan darurat pada hari Selasa (17/10). Mereka akan membahas konflik antara Israel dan militan Hamas di Gaza, menyusul serangan lintas batas oleh kelompok bersenjata Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan sedikitnya 1.400 warga Israel.
Otoritas kesehatan di Gaza mengatakan, sedikitnya sudah 2.750 warga sipil Palestina tewas akibat pemboman Israel.
Presiden Dewan Eropa, Charles Michel mengatakan, ia mendesak dilakukannya konferensi video para pemimpin Uni Eropa untuk mengatasi kemungkinan konsekuensi konflik tersebut terhadap blok itu.
“Pertama, kita harus segera berupaya memberi bantuan untuk kebutuhan dasar warga sipil yang paling rentan. Itu harus dilakukan sepenuhnya sesuai dengan hukum kemanusiaan. Kedua, segala sesuatu harus dilakukan untuk menghindari memanasnya situasi. Kuncinya adalah menghindari keterlibatan yang kuat dengan pelaku-pelaku di kawasan itu. Kita harus terus berupaya menuju perdamaian berkelanjutan berdasarkan solusi dua negara. Ini harus didasarkan pada upaya baru dalam proses perdamaian Timur Tengah, seperti inisiatif Hari Perdamaian.”
Ketiga, Michel memperingatkan, “Konflik itu dapat menimbulkan konsekuensi keamanan yang besar bagi masyarakat kita. Konflik itu berpotensi memperburuk ketegangan antarmasyarakat dan memicu ekstremisme.”
“Terakhir, ada risiko besar migrasi dan perpindahan sejumlah besar penduduk ke negara-negara tetangga,” kata Michel dalam pernyataan yang disiarkan televisi, hari Senin. [ps/ka]
Tidak ada komentar