Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat, John Kirby, pada Senin (23/10) sore mengatakan AS tengah menambah kapabilitas militer di Timur Tengah untuk membantu perang Israel dengan Hamas.
Kekhawatiran akan meluasnya perang semakin meningkat ketika Israel menghantam beberapa target di wilayah Tepi Barat yang mereka duduki, dan juga di Lebanon dan Suriah, serta terlibat baku tembak dengan Hizbullah, kelompok militan di Lebanon.
Amerika Serikat kini tengah mengirim beberapa batalion Patriot dan sistem Terminal High Altitude Area Defense, serta memposisikan ulang kapal penyerang Eisenhower yang sedang dalam perjalanan ke Timur Tengah.
Perang yang telah memasuki hari ke-17 pada Senin merupakan perang Gaza yang paling mematikan dari lima perang Gaza yang telah berlangsung.
Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas pada Senin mengatakan sedikitnya 5.087 warga Palestina telah tewas terbunuh, dan 15.270 lainnya luka-luka akibat serangkaian serangan udara Israel. Di Tepi Barat yang telah diduduki Israel pun, sebanyak 96 warga Palestina tewas dan 1.650 lainnya mengalami luka-luka dalam aksi kekerasan dan serbuan pasukans Israel sejak 7 Oktober.
Sementara di Israel, lebih dari 1.400 orang tewas dalam serangan awal Hamas ke Israel selatan. Selain itu, pihak militer Israel mengatakan sebanyak 222 orang, termasuk warga asing, diyakini telah ditangkap oleh Hamas selama serangan itu dan telah dibawa ke Gaza. Dua di antaranya telah dibebaskan. [em/lt]
Tidak ada komentar