Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat, John Kirby, pada Senin (23/10) sore mengatakan Gedung Putih “tidak mendikte langkah-langkah militer” terhadap Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang tengah bersiap melakukan invasi darat, namun menegaskan bahwa memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga Gaza “sangat penting.”
Kirby berbicara dalam jumpa pers harian di Gedung Putih saat Israel meningkatkan serangan udara di Gaza, di mana jumlah korban tewas melonjak dengan cepat.
Seorang pejabat AS pada Senin mengatakan Washington telah menyarankan Israel untuk menunda invasi darat yang diperkirakan akan dilakukan, untuk memberikan lebih banyak waktu merundingkan pembebasan para sandera yang diculik oleh militan Hamas.
Israel telah mengizinkan dua konvoi kecil bantuan kemanusiaan masuk ke Jalur Gaza, namun tidak mengizinkan masuknya bahan bakar ke daerah kantung pantai yang terkepung itu. Warga di Jalur Gaza telah mengalami pemadaman listrik selama hampir dua minggu.
Sejumlah rumah sakit mengatakan mereka sangat membutuhkan bahan bakar bagi generator agar dapat terus mengoperasikan peralatan medis yang menyelamatkan nyawa dan inkubator untuk bayi-bayi prematur.
Kirby tidak bersedia mengonfirmasi laporan bahwa AS telah mendesak Israel untuk menunda invasi darat, dan bersikeras bahwa hal itu merupakan pandangan Gedung Putih, namun “Pasukan Pertahanan Israel … perlu memutuskan sendiri bagaimana mereka akan melakukan operasi.”
“Kami tidak memiliki urusan untuk mendikte mereka, dan kami tentu saja tidak akan ikut campur dari Gedung Putih untuk melihat pratinjau operasi apa pun di masa depan dengan satu atau lain cara. Itu tidak pantas,” kata Kirby. [em/lt]
Tidak ada komentar