Gelar GPM di Bone, Pj Gubernur Sulsel Pastikan Stok Beras Aman Hingga Juni 2024

HAK SUARA
1 Mar 2024 19:43
Ragam 0 122
3 menit membaca

BONE—Pemprov Sulsel dan Pemkab Bone terus melakukan upaya agar harga beras di pasaran dapat terkendali. Seperti yang terlihat pada Jumat pagi 1 Maret 2024, Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin menyaksikan langsung Gerakan Pangan Murah (GPM) yang berlangsung di Pasar Pagi, Watampone Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

GPM ini diserbu oleh masyarakat Bone. Hal ini tak disia-siakan oleh Bahtiar untuk mendengarkan keluhan dan curhatan masyarakat. “Antusias, ini kapan lagi, apalagi beras sekarang meningkat harganya. Semoga ke depan harga stabil, ini juga mau Ramadan,” kata Mega, seorang warga saat melihat Pj Bahtiar menemui mereka.

“Senang ada pasar murah ini, bagus beras terjangkau masyarakat. Sangat membantu apalagi macam saya yang single parent, terima kasih,” sebut warga lainnya, Murni.

Kepada masyarakat Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin menyampaikan bahwa kerja terpadu dilakukan dalam pengendalian inflasi di Sulsel. Ia juga memastikan bahwa stok beras di Sulawesi Selatan sangat aman hingga bulan Juni. Kenaikan harga karena ada kendala stock secara nasional.

“Alhamdulillah Tim Pengendalian Inflasi Daerah di Sulawesi Selatan selama ini kita bagus, jadi memang kerja keras kita bagaimana menahan laju inflasi karena kenyataannya memang ada kendala stok beras secara nasional. Sebenarnya stok beras kita di Sulsel sampai Juni aman,” jelas Bahtiar.

Ia menjelaskan, upaya selanjutnya yang yang dilakukan adalah bagaimana beras yang ada di gudang Bulog diturunkan di masyarakat, agar kenaikan harga tidak melambung tinggi. Di mana kenaikan terjadi saat ini Rp3 ribu per kilogram. Walau saat ini belum panen raya, namun untuk Sulsel stok beras di gudang Bulog cukup banyak.

“Saya meminta di Sulawesi Selatan, Tim Inflasi Daerah bersama TNI-Polri minggu ini akan kita distribusikan beras di pasar-pasar di seluruh Sulsel secara serentak terus menerus. Kita pastikan stok beras cukup,” ujarnya.

Bahtiar menegaskan, distribusinya harus dipastikan ada di pasar-pasar. Kendala yang ada di daerah adalah jarak antara pasar terutama daerah yang jauh dan terpencil.

“Jadi kita harus mobile, stok berasnya dibawa ke sana, harus lebih banyak lagi kios-kios yang kerjasama dengan Bulog, itu yang harus ditambah juga outlet-outletnya. Saya kira itu solusinya, supaya tidak menjadi kendala, karena beras ada,” pungkasnya.

Sedangkan, Asisten I Kabupaten Bone, Anwar, berharap ini dapat membantu daya beli masyarakat. Pemerintah Kabupaten Bone senantiasa melaksanakan kegiatan ini.

“Kita melibatkan beberapa OPD terkait contohnya perdagangan dan perindustrian, peternakan dan perikanan. Ada delapan SKPD teknis, demikian juga distributor dan Bulog,” tandasnya.

Pada kegiatan ini, Bulog menyiapkan 2 ton beras SPHP harga Rp52 ribu per 5 kg. Harga Minyakita Rp14 ribu per liter dan minyak Rizki Rp16 ribu per liter. Harga kebutuhan lainnya dari distributor yang dilibatkan telur itik Rp80 ribu per rak, ayam potong Rp50 ribu ekor atau 2,1kg dan sayur terong Rp5 ribu per kantong dengan 8-9 biji buah. (*/4dv)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x
x