FAJAR.CO.ID — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan gempa berkekuatan magnitudo 5,0 mengguncang wilayah pantai tenggara Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara dipicu adanya deformasi batuan dalam lempeng Laut Filipina.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta , Selasa mengatakan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 4,48 lintang utara dan 127,44 bujur timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 50 km arah Tenggara Pulau Karatung, Sulawesi Utara pada kedalaman 80 km.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi batuan dalam lempeng Laut Filipina yang tersubduksi di bawah Laut Maluku,” paparnya.
Ia mengemukakan gempa yang terjadi pada Selasa, pukul 20.53.07 WIB itu menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust).
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” katanya.
Daryono menyampaikan gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Nanusa, Rainis, dan Tampan Amma Kepulauan Talaud dengan skala intensitas III MMI (modified mercally intensity), artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu). (antara/fajar)
Tidak ada komentar