FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung panen raya di Indramayu, Jawa Barat pada Jumat (13/10). Dia tiba di Indramayu untuk kemudian mengikuti kegiatan panen raya bersama petani yang ada di Desa Karanglayung, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu.
Dalam kunjungan kerjanya ini, Presiden Jokowi ingin memastikan secara langsung produksi beras nasional di tengah kemarau El Nino. “Ini yang saya melihat ke bawah itu untuk memastikan bahwa produksi itu masih baik, tapi memang turun karena Super El Nino, tapi masih baik,” ungkapnya seperti dikutip JawaPos.com dari laman resmi Sekretariat Kabinet pada Jumat (13/10).
Setelah berkunjung dan menyapa para petani, Jokowi menyampaikan bahwa kondisi panen padi yang ada di wilayah Kecamatan Sukra tersebut tergolong baik. “Ya baik ini, kalau kemarin di Subang, (sekarang) di Indramayu,” ungkapnya.
Jokowi menilai kondisi panen yang cukup baik itu lantaran didukung dengan irigasi teknis yang bagus. “Saya kira karena memang ini irigasi teknisnya masih sangat bagus,” ujarnya.
Meski di tengah El Nino, Jokowi menyampaikan bahwa petani dalam satu hektare bisa mendapatkan delapan hingga sembilan ton hasil panen. “Saya tadi tanyakan kepada petani satu hektare bisa delapan hingga sembilan ton, rata-rata 8,6 ton per hektare,” jelasnya.
Sementara itu, Jokowi juga mengatakan bahwa harga gabah juga tergolong tinggi hingga mencapai Rp. 7.300 per kilogramnya. Dengan harga yang tinggi tersebut tentunya memberikan keuntungan tersendiri bagi petani, hanya saja Jokowi juga berseloroh kalau ada yang tidak senang dengan harga gabah tinggi ini yaitu konsumennya.
Tidak ada komentar