Liputan4.com | – Memang, ada sebuah dalil yang menyebutkan bahwa hidup itu ujian atau fitnah. Orang kaya, itu ujian, orang miskin, itu juga ujian.
Begitulah ilmu yang dulunya saya dapatkan dari guru ngaji saya. Bahkan, sampai sekarang, tentu masih banyak para kiai atau ustadz yang mengatakan hal itu.
Coba kita analisis dan kaji, kalau hidup itu ujian, maka selamanya kita akan diuji. Kapan lulusnya coba?
Bukankah, kata ujian ini menimbulkan rasa tidak nyaman di dalam diri? Bukankah kata ujian ini terasa tidak mengenakkan dalam batin kita?
Itu sebabnya, ketika orang mengatakan saya diuji, saya mendapatkan cobaan, dan kata-kata lain yang tak memberdayakan, maka hidupnya ya ujian dan cobaan terus
Nah, sekarang, mulailah untuk mengganti bahwa hidup itu adalah anugerah. Mau apa pun yang Anda terima sesuai dengan apa yang Anda inginkan atau tidak.
Jika tak sesuai, maka berlatih untuk menerimanya dan yakini bahwa semuanya akan terlewati. Dan kalau sesuai, maka syukuri sepenuh hati.
Lebih hebat lagi, sesuai atau tidak, tetap disyukuri. Artinya, Anda tetap bisa selalu mengambil hikmah atau sisi positif dari setiap kejadian yang Anda alami.
Ketika sudut pandang kita ubah menjadi hidup adalah anugerah, bukankah itu bisa membuat rasa bahagia jadi mudah ?
Dan bahagia inilah sumber rezeki yang bisa kita eksplorasi menjadi wujud apa pun. Terserah kita. Artinya, bahagia bisa mengundang kemudahan, mengundang rezeki, mengundang keberuntungan, dan sebagainya.
Ya, berlatih untuk bermain kata yang memberdayakan.
Berlatih untuk melihat dari sudut pandang yang berbeda, maka kita akan bisa jauh lebih mengerti, lebih bijak, dan tidak mudah tersulut provokasi dari pihak mana pun.
Yuk, berlatih mengubah sudut pandang.
Terima kasih atas kunjungan Anda dan membaca berita dengan judul: Hidup Itu Anugerah, Bukan Ujian … Wartawan: RD AHMAD SYARIF
Tidak ada komentar