Iran memperingatkan Israel, mengenai eskalasi jika mereka gagal mengakhiri agresinya terhadap Palestina, dan menteri luar negerinya mengatakan pihak-pihak lain di wilayah tersebut siap untuk bertindak, demikian laporan kantor berita semi-resmi Fars, Minggu (15/10).
“Jika agresi Zionis ini tidak berhenti, semua pihak di kawasan ini akan terpicu,” kata Hossein Amirabdollahian.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Minggu bertekad untuk “menghancurkan Hamas” saat militernya bersiap untuk bergerak ke Jalur Gaza. Mereka mencari militan Islam yang menyerang di kota-kota perbatasan Israel dan mengejutkan dunia.
Otoritas tertinggi Iran, Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, Selasa (10/10) lalu mengatakan bahwa Teheran tidak terlibat dalam serangan kelompok militan Hamas terhadap Israel, namun memuji apa yang disebutnya sebagai kekalahan militer dan intelijen Israel yang “tidak bisa diperbaiki”.
Israel telah lama menuduh para ulama penguasa Iran memicu kekerasan dengan memasok senjata ke Hamas. Teheran mengatakan pihaknya memberikan dukungan moral dan finansial kepada kelompok yang menguasai Jalur Gaza.
Mendukung perjuangan Palestina telah menjadi pilar Republik Islam ini sejak revolusi pada 1979 dan merupakan cara negara yang didominasi Syiah ini membentuk dirinya sebagai pemimpin dunia Muslim.
Amirabdollahian, yang pekan lalu menuduh Israel melakukan “genosida” dengan melakukan pengepungan terhadap Jalur Gaza, mengatakan serangan terhadap Gaza akan “membuka front perlawanan baru” di Timur Tengah. [my/lt]
Tidak ada komentar