PANGKEP—Pasca kecelakaan laut KM Resky, Rombongan Dharma Wanita Persatuan UPP Kelas II Maccini Baji, Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan hadir langsung menyalurkan santunan berupa uang tunai kepada keluarga korban, Sabtu (16/12/2023).
Saat itu tengah dilangsungkan pemberian santunan. Para keluarga tidak dapat menahan kesedihan saat satu per satu korban diberikan bantuan berupa uang tunai.
Situasi menjadi sangat terharu saat Ibu Halija orangtua dari almarhumah Mariana dikunjungi rombongan dari ibu ibu Dharma Wanita UPP Maccini Baji bersama Kepala Syahbandar Pangkep kerumahnya.
Almarhumah Mariana tewas dalam kecelakaan KM Resky bersama anaknya bernama Zahra yang masih balita dan Aisyah berusia 8 tahun. Warga Pulau di Kecamatan liukang tupabiring tewas bersama 4 orang korban lainnya ketika KM Resky tenggelam dalam pelayaran menuju Dermaga Pangkajene, pada Sabtu 2 Desember lalu.
“Saya belum bisa bicara banyak tentang kejdian ini, saya masih terbayang-bayang, sangat troma kehilangan anak dan cucu saya. Santunan yang diberikan dari Ibu tadi semoga bermanfaat bagi keluarga kami,” singkat Ibu Halija.
Kepedihan para keluarga korban tewas, membuat para ibu Dharma Wanita yang menyaksikan penyerahan santunan turut meneteskan air mata.
Halija tidak mampu menahan rasa sedihnya dan terus menerus menangis histeris saat mengingat anak dan cucuknya dalam musibah tersebut.
Ketua Dharma Wanita Persatuan UPP Kelas II Maccini Baji, Kabupaten Pangkep, Ayu Wulan Juni.P, terjun langsung ke rumah keluarga korban kecelakaan laut di Pulau Sanane dan Pajenekang.
Dalam kunjungan kedua Pulau ini, untuk memberikan santunan berupa uang tunai, dan juga bersilaturahmi bersama nelayan.
“Ini sebagai bentuk rasa kemanusiaan kita, dan kita ikut berbela sungkawa,” ucap Ketua Dharma Wanita Persatuan UPP Kelas II Maccini Baji, Ayu Wulan Juni.P, Sabtu (16/12/2023).
Ia menjelaskan, santunan itu diberikan langsung kepada keluarga korban masing-masing. Ada tiga rumah keluarga korban Kecelakaan KM Risky dari dua Pulau tersebut yang di kunjungi, diantaranya Pulau Sanane dan Pulau Pajenekeng,” ujarnya..
“Satu persatu rumah keluarga korban telah kami kunjungi dan memberikan langsung santunan kepada meraka berupa uang tunai. Kami memberikan tidak seberapa banyak nilai santunannya,” sebutnya.
“Namun hanya bentuk kepedulian kami saja untuk keluarga korban. Semoga bantuan tersebut dapat meringankan beban keluarga yang ditinggalkan almarhum,” paparnya.
Selaian memberikan santunan, Ibu Ketua Dharma Wanita Persatuan UPP Kelas II Maccini Baji, Ayu Wulan Juni.P didampingi Kepala Kantor UPP Kelas II Maccini Baji, Capt.Johansyah besama rombongan memberikan edukasi, motivasi dan perhatian tentang keselamatan berlayar untuk para keluarga korban, khususnya kepada nelayan agar tidak melaut jika ombak masih tinggi. Hal ini untuk menghindari terjadinya laka laut yang akan menambah lagi jatuhnya korban.
“Saat menyerahkan santunan, kita juga melakukan kampanye keselamatan dengan membagikan Life jacket kepada para nelayan,”tutupnya.
Ditempat yang sama, Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas II Maccini Baji, Kabupaten Pangkep, Capt Johansyah mengatakan, Kegiatan hari ini yang pertama itu melakukan kampanye keselamatan bersama ibu ibu Dharma Wanita UPP Maccini Baji dengan membagikan alat keselamatan berupa life jacket untuk para nelayan di Kabupaten Pangkep.
“Sebanyak 500 life jacket kami bagikan dari perusahaan PT Tonasa Line, Pelsindo dan PT Biringkassi Raya. Dari 500 itu kami bagikan untuk para Nelayan sambil melakukan kampanye keselamatan berlayar,” kata Capt.Johansyah.
Selain itu, mungkin yang dibawa oleh ibu-inu Dharma Wanita ini tidak seberapa. Pihak Syahbandar pangkep turut prihatin atas musibah tersebut. “Harapan kami, yang pertama Mudahan-mudahan tidak ada lagi kecelakaan di laut, apalagi memakan korban,”jelas Capt Johansyah.
Capt Johansyah berharap, agar masyarakat yang ada diwilayah kerja pangkajene dan Kepulauan ini, menyadari bahwa ternyata dengan menggunakan alat keselamatan untuk masyarakat sangat luar biasa pentingnya di laut.
Dalam musibah kemarin ada sekitar 7 korban dari kecalakaan KM Resky, dan alhamdulillah kami bersama ibu Dharma Wanita dapat berkunjung ke pihat keluarga korban dan menerima kami dengan baik.
“Adapun korban yang meninggal dunia dalam insiden tersebut beberapa pekan lalu, ada sekitar 7 orang, dan 10 orang selamat dalam musibah kapal tenggelam,” pungkasnya. (*)
Tidak ada komentar