Israel mengatakan pesawatnya menyerang sejumlah target Hizbullah di Lebanon pada Sabtu (21/10). Pertempuran lintas perbatasan tersebut menewaskan seorang prajurit Israel akibat terkena rudal anti-tank, dan enam anggota Hizbullah yang didukung Iran.
Wilayah perbatasan mengalami kekerasan terburuk selama bertahun-tahun ketika Israel melancarkan perang melawan militan Hamas di Gaza. Pada saat yang sama militer Israel juga mengatakan pihaknya juga melakukan baku tembak dengan Hizbullah di setidaknya empat wilayah berbeda di sepanjang perbatasan Lebanon.
Ketegangan antara kedua pihak memaksa para warga untuk mengungsi. Militer Israel mengatakan tujuh tentaranya tewas sejak 7 Oktober. Hizbullah mengatakan 19 anggotanya tewas, termasuk enam orang pada Sabtu (21/10). Kekerasan tersebut juga telah menewaskan warga sipil dan jurnalis, termasuk salah satu jurnalis kantor berita Reuters.
Sebuah sumber keamanan di Lebanon mengatakan seorang anggota Hizbullah tewas di daerah Hula, Lebanon, di seberang komunitas Israel di Margaliot, yang menurut Israel adalah sasaran serangan rudal anti-tank. Tentara Israel mengatakan pihaknya membalas serangan tersebut.
Hizbullah, yang mengaku melakukan serangan terhadap posisi militer Israel sepanjang Sabtu (21/10), kemudian mengatakan lima anggota lainnya tewas. Israel mengatakan tentaranya menyerang sebuah sel yang mencoba meluncurkan rudal anti-tank ke daerah Shlomi, sekitar 70 km dari Margaliot di Israel.
Seorang tentara Israel terluka parah setelah terkena rudal anti-tank di dekat Kota Bar’am, Israel, kata pihak militer. Dua tentara lainnya mengalami luka ringan dalam insiden tersebut, tambahnya, tanpa menyebutkan apakah mereka juga terkena rudal itu.
Hizbullah dan militer Israel hampir setiap hari saling baku tembak di perbatasan sejak kelompok Palestina Hamas melancarkan serangan mematikan terhadap Israel pada 7 Oktober dan Israel membalas dengan serangan udara sengit di Gaza. [ah/ft]
Tidak ada komentar