Jelang Pemilu, Polres Wajo Digeruduk Massa, Ini yang Terjadi

HAK SUARA
13 Okt 2023 23:25
Peristiwa 0 178
2 menit membaca

FAJAR.CO.ID SENGKANG — Sejumlah sekelompok pria berpakaian preman menyerbu Mapolres Wajo, Jumat, 13 Oktober. Mereka berunjuk rasa dan melakukan keributan di lapangan.

Mereka menyuarakan ketidakadilan atas kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan meminta ketua dan komisioner lainnya diganti. 

Massa pun semakin brutal, mereka melempar botol dan kantong air ke arah personil polisi. Bentrokan pun tidak terhindarkan. Saling dorong pun terjadi.

Melihat kondisi tak terkendali. Bagian Ops, menerjunkan personil berlapis membantu perkuatan pasukan. 

Dalmas bersama Kompi Dalmas membentuk formasi berlindung. Massa menyerang petugas. Polisi kemudian, melakukan penembakan ke arah massa diikuti dengan penambakan gas air mata. 

Massa tak terbendung. Kompi Dalmas kewalahan menghadapi massa yang tidak terkendali. Pasukan Penanggulangan Huru Hara (PHH) diturunkan dan dilakukan penyemprotan air. Massa berhasil mundur dan bubar, keadaan pun kondusif. 

Kapolres Wajo AKBP Facthur Rochman mengaku, aksi unjuk rasa tersebut merupakan Simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) dalam rangka Operasi Mantap Brata 2023/2024, menyambut Pemilu 14 Februari 2024 mendatang.

Simulasi ini meliputi berbagai tahapan, dimulai dari kondisi tenang hingga situasi yang memuncak pada tindakan anarkis.

Dirinya,menekankan pentingnya simulasi ini sebagai bukti komitmen negara dalam menjamin keamanan Pemilu 2024, khususnya di Wajo.

“Tentunya dengan pelaksanaan simulasi yang kita laksanakan, saya perintahkan kepada pelaksanaan simulasi agar dilaksanakan se-real mungkin. Dengan kondisi di mana keadaannya itu adalah yang paling terburuk bisa terjadi,” ujarnya.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x
x