MAKASSAR—Kepala Biro Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Provinsi Sulsel, Junaedi mengatakan secara normatif target Inflasi yang sudah tertuang dalam RKPD 2023 senantiasa bisa terkendali.
“Jadi kita secara normatif target inflasi yang sudah tertuang dalam RKPD 2023 yaitu Tiga plus minus satu yang artinya dari angka tiga bisa naik satu atau kurang satu menjadi 2. Sekarang inflasi di Sulsel di angka 2 sekian yang artinya Inflasi terkendali,” kata Junaedi.
Ia menjelaskan harga cabai dan beras masih menjadi primadona pendorong inflasi di Sulsel makanya Pemerintah Provinsi Sulsel menyiapkan langkah strategis.
“Komoditi Beras, Cabe masih primadona pendorong inflasi. Pemprov Sulsel melakukan terobosan diantaranya menyiapkan 50 juta bibit cabe yang akan disebarkan ke masyarakat maupun petani sehingga walaupun naik harga cabe, masyarakat Sulsel bisa memenuhi kebutuhannya dan terkait persoalan cabe tahun 2024 bisa kita atasi,” jelas Junaedi.
Lanjut PlH Kadis DMP PTSP Sulsel ini mengharapkan masyarakat Sulsel bisa mandiri dalam memenuhi kebutuhan cabenya.
“Adanya 50 juta bibit Cabe yang didorong Dinas Pertanian dan Perkebunan Sulsel, jadi yang kita harapkan bukan sebenarnya turun harganya karena kalau naik merupakan angin segar bagi petani tapi ketika masyarakat Sulsel mau cabe bisa mandiri tidak perlu mengeluarkan kocek atau Uang,” jelasnya.
Hal lainnya menurut Junaedi seperti transportasi dengan harga tiket pasawat yang naik dan tarif transportasi lainnya biasanya mempengaruhi Inflasi. Di sisi lain kegiatan liburan hiburan keluarga juga sama pengararuhi Inflasi.
“Namun share terbesar memang cabe dan beras. Beberapa waktu lalu Pak Gubernur Sulsel sudah melakukan penandatanganan dengan Kepala Bulog untuk penyiapan beras di Sulsel, bahkan berbasis desa,” pungkas Junaedi. (*/4dv)
Tidak ada komentar