JAKARTA, JITUNEWS.COM – ‘Serangan’ ke keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi) cukup deras sebelum Mahkamah Konstitusi (MK) mengambil putusan soal batas usia capres-cawapres. Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyesalkan adanya pihak yang mengaku loyalis Jokowi namun malah ‘menusuk’.
“Para pendukung Jokowi sekarang harus bertarung melawan orang-orang yang selama ini disangka satu kubu, tapi ternyata di saat kritis menusuk dari belakang demi kepentingan kekuasaan,” kata Ade Armando melalui unggahan X-nya, Senin (16/10).
Ade Armando menilai tak sedikit orang yang telah mengkhianati Jokowi mendekati gelaran Pilpres 2024.
“Hati-hati! Sekarang banyak pengkhianat yang menusuk keluarga Pak Jokowi dari belakang,” ujarnya.
Sebelumnya, Denny Siregar, yang sejauh ini dikenal sebagai loyalis Jokowi, mulai melontarkan protes kepada sang kepala negara karena terkesan membiarkan polemik batas usia capres-cawapres bergulir.
“Seharusnya Pak Jokowi itu gelisah ketika namanya ditarik-tarik dalam melegalkan permasalahan di Mahkamah Konstitusi ini. Kenapa Pak Jokowi gak melarang saja anaknya yang belum cukup umur supaya tidak ikut Pilpres 2024 ini,” tutur Denny Siregar, dikutip dari tayangan program Merah Putih TV.
Untuk diketahui, pada Senin (16/10), Mahkamah Konstitusi telah menyatakan penolakan terhadap gugatan PSI agar batas usia capres-cawapres diturunkan dari 40 tahun menjadi 35 tahun.
“Menolak permohonan para Pemohon untuk seluruhnya,” ungkap Ketua MK Anwar Usman saat membacakan putusan di ruang sidang pleno, Gedung MK, Jakarta.
Sebelumnya, santer dikabarkan bahwa gugatan batas usia capres-cawapres ini dilakukan demi memuluskan langkah putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka untuk berkontestasi di Pilpres 2024.
Tidak ada komentar