Pasukan Ukraina “kemungkinan besar” menghantam peralatan pertahanan udara dan helikopter Rusia awal pekan ini di lapangan terbang Berdyansk dan Luhansk, kata Kementerian Pertahanan Inggris pada Jumat (20/10), dalam laporan intelijen harian mengenai Ukraina.
Laporan kementerian itu menyebutkan bahwa sembilan helikopter di Berdyansk dan lima di Luhansk “kemungkinan besar” hancur.
Ukraina mengatakan menggunakan rudal-rudal jarak jauh ATACMS yang disediakan AS untuk pertama kalinya dalam serangan itu.
Jika laporan mengenai helikopter itu dikukuhkan, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan, “kemungkinan besar hal ini akan berdampak pada kemampuan Rusia untuk mempertahankan dan melakukan aktivitas serangan lebih lanjut” di berbagai daerah yang terdampak. Kementerian itu mengatakan Rusia juga akan mengalami kesulitan untuk mengganti helikopter-helikopter tersebut.
Hilangnya peralatan ini “kemungkinan” menambah tekanan terhadap para pilot Rusia yang “hampir pasti mengalami kelelahan tempur dan masalah pemeliharaan akibat serangan berlarut-larut yang tidak diantisipasi,” kata kementerian itu.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam pidato hariannya mengatakan bahwa ia telah berbicara dengan Presiden AS Joe Biden pada Kamis mengenai bagaimana rudal dapat membantu “mempercepat” pembebasan Ukraina dari Rusia.
Kedua pemimpin juga berbicara mengenai situasi di Timur Tengah.
“Terlepas dari apa yang terjadi, semua pihak harus memastikan bahwa warga sipil biasa menerima bantuan yang diperlukan dan dapat melarikan diri dari pertempuran,” kata Zelenskyy mengenai konflik di Israel. “Semua bentuk teror dan perang tidak dapat diterima sama sekali.” [uh/ab]
Tidak ada komentar