Kepala Bappelitbangda Luwu Utara Minta Pola Pengendalian Inflasi Diubah

HAK SUARA
5 Des 2023 19:43
Ragam 0 119
2 menit membaca

SKN.iD— Kepala Bappelitbangda Kabupaten Luwu Utara, Drs. H. Aspar, meminta pola pengendalian inflasi di kabupaten Luwu Utara diubah. Menyusul hasil nilai Indeks Perkembangan Harga (IPH) selama tiga minggu secara konsekutif terus mengalami tren kenaikan.

“Melihat nilai IPH yang terus naik tiga Minggu berturut-turut, maka perlu ada strategi. Salah satunya, mengubah pola pengendalian inflasi,” kata Aspar, usai mengikuti Rakor Penanggulangan Inflasi secara daring, Senin (4/12/2023), di Ruang Command Center Kantor Bupati.

“Inflasi ini ibaratnya ‘pembunuh berdarah dingin’ bagi pendapatan masyarakat,” sebut Aspar. Salah satu pola inflasi yang dimaksud mantan Sekretaris DPRD Luwu Utara ini adalah memasifkan gerakan pemanfaatan pekarangan untuk masyarakat, termasuk yang kategori miskin.

Menurutnya, pemanfaatan pola pekarangan tidak resisten terhadap inflasi. Sebaliknya, akan tetap bertahan kuat terhadap situasi apapun. “Pemanfaatan pekarangan ini tidak akan tergoyahkan dengan goncangan inflasi, melainkan mampu menekan kenaikan inflasi,” terang dia.

Untuk itu, ia menganjurkan seluruh perangkat daerah terkait untuk kembali memasifkan pemanfaatan lahan pekarangan, dengan menggerakkan sumber daya yang ada. “Itulah hebatnya penerapan pola pekarangan, murah meriah, tetapi hasilnya luar biasa,” tandasnya.

Sebelumnya, pada rakor daring pegendalian inflasi yang dipimpin Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, mengimbau semua pemda, baik provinsi, kabupaten dan kota, agar tidak berhenti mengampanyekan gerakan tanam untuk tanaman pangan yang mengalami kenaikan harga.

Termasuk pendistribusian bantuan kepada keluarga penerima manfaat agar tepat sasaran melalui cek by name by address langsung ke lapangan. “Kampanyekan untuk menghemat pasokan bahan pangan dan budayakan belanja bijak sesuai kebutuhan, serta mengintegrasi dan rekonsiliasi data-data, sehingga kita betul-betul bisa mengintervensi secara tepat,” papar Tito.

Tak hanya itu, eks Kapolri ini juga mengimbau untuk mengecek ketersediaan stok, mengawasi sistem dan jalur distribusi, serta meningkatkan cadangan pangan. “Jika kurang, lakukan kerja sama dengan daerah surplus guna memenuhi kebutuhan pasokan pangan,” pungkasnya. (ctr/LHr)

Kerlas Kerja

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x
x
x