SUMENEP – Komunitas Petani Milenial Pasongsongan, meminta para petani tetap menjaga kualitas daun tembakau sesuai dengan standar, seiring meningkatnya produksi rokok lokal di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Ketua Komunitas Petani Milenial Pasongsongan, Rama Ramadhan, menilai industri rokok lokal telah memberikan dampak positif terhadap harga tembakau di wilayah tersebut.
Menurutnya, sejak adanya pabrik-pabrik rokok lokal yang menyerap hasil panen secara langsung, harga tembakau meningkat signifikan.
“Kami merasa sangat terbantu. Dulu harga tembakau tidak menentu, kadang anjlok, kadang naik. Tapi sejak ada rokok lokal, harga tembakau kami lebih stabil dan bahkan cenderung mahal. Ini tentu menguntungkan bagi petani,” katanya, Jumat (15/2/2025).
Ia pun meminta agar regulasi yang mengatur industri rokok lokal tetap berpihak kepada petani agar kesejahteraan mereka semakin meningkat. Bahkan, Ia meminta petani agar menjaga kualitas daun tembakau sesuai dengan standar.
“Untuk ke depan, para petani berharap industri ini terus berkembang sehingga manfaatnya bisa dirasakan lebih luas lagi,” harapnya
“Banyak dari mereka kini mulai menerapkan sistem tanam yang lebih efisien, termasuk penggunaan pupuk organik dan teknik fermentasi tembakau yang lebih modern agar menghasilkan daun berkualitas tinggi yang sesuai dengan standar industri,” ujarnya.
Ia berharap pemerintah tetap kolaborasi dengan petani untuk menjaga kualitas agar bisa menjadi solusi kesejahteraannya.
“Yang kami harapkan juga adalah kolaborasi antara petani dan pemerintah ini harus diperbaiki untuk menambah harga tembakau yang semakin tinggi,” harapnya.
Terlepas dari itu, salah satu petani asal Desa Bringin, Kecamatan Dasuk, Saiful Rahman menyampaikan, dengan banyaknya produsen lokal membuat harga tembakau lebih memihak kepada petani.
“Saya sangat bersyukur harga tembakau sesuai yang diharapkan. Hal ini dampak adanya banyaknya produsen lokal sehingga bisa mengambil tembakau milik petani,” bebernya.
Dengan membawa dampak positif terhadap petani tembakau. Pemerintah lebih inten dalam memikirkan perkembangan pertanian khususnya di Kabupaten Sumenep.
“Petani mulai saat ini tidak kebingungan lagi soal menjual tembakau hasil taninya,” tandasnya.
“Hanya saja, yang diharapkan bagaimana pemerintah bisa memberikan perhatian terhadap petani dan produsen,” imbuhnya.