Pamekasan- Dalam rangka Memperingati HUT Ikatan Wartawan Online (IWO) ke 12, Ketua Umum IWO Teuku Yudhistira, M.I.Kom, mengimbau seluruh anggota mulai dari tingkat pusat, wilayah atau setiap provinsi hingga daerah baik di kabupaten atau kota, untuk merayakannya dengan semarak.
HUT ke 12 ini menjadi bukti eksistensi bahwa IWO hingga kini masih solid dan tetap berdiri kokoh, meski berbagai dinamika terus terjadi,” ungkap Yudhistira dalam keterangannya di Sekretariat PP IWO di kawasan Tebet, Jakarta Selatan
Dikatakan Yudis, usia ke 12 ini, diharapkan bisa menjadi momen untuk seluruh wartawan yang menjadi kader IWO semakin dewasa dalam berorganisasi dan bisa memahami setiap dinamika yang terjadi.
Semua masalah yang terjadi tentu bukan menjadi hambatan bagi kita untuk terus berkembang dan menjadi besar. Gabungan IWO ke seluruh pelosok negeri, sampaikan bahwa kita ada,” ucapnya.
Dan harapan seluruh anggota, kata Yudis, semoga di usianya yang ke 12, IWO bisa segera menjadi konstituen Dewan Pers.
Hal itu menjadi salah satu misi dan target saya ke depan, agar ke depan organisasi ini bisa semakin dikenal dan wartawan media online memiliki payung organisasi yang jelas,” tuturnya.
Lebih jauh Yudis menyampaikan bahwa IWO yang sudah memasuki usia ke 12, bisa terus menjadi motivasi bagi seluruh anggota yang tersebar di seluruh pelosok tanah air, untuk tetap semangat membersamai sampai semua rintangan bisa dilalui.
“Kita memahami masih ada pengurus-pengurus lama yang merasa memiliki organisasi masih tidak bisa terima dan tidak move on jika organisasi ini dilanjutkan oleh orang-orang muda. Tentu ini bukanlah menjadi masalah jika kebersamaan dan loyalitas dipegang teguh setiap anggota. Kami sangat yakin semua itu bisa diatasi,” ucapnya.
Di HUT IWO ke 12 ini ,Yudis juga mengajak seluruh kader setia yang notabene merupakan wartawan profesional, bisa semakin padu dan kompak dalam menghadapi berbagai masalah.
“Berbagai gangguan memang terjadi saat ini, terlebih dari pihak-pihak yang mengklaim sebagai pimpinan IWO yang sah. Mereka juga sengaja membuat narasi-narasi lewat pemberitaan menyesatkan dengan bermodal koar-koar soal AHU, menggangu setiap kegiatan IWO yang saya pimpin, merusak jaringan organisasi, ini jelas bukan sikap dewasa dalam berorganisasi. Kita diam bukan berarti kita tak berani, tapi kami anggap itu adalah hal biasa, mungkin saja merusak dan mengganggu bagian dari program kerja Dwi Christianto dan Lia Natalia,” sebutnya.
“Tapi jika memang orang yang namanya Dwi dan Lia mau menindak kubu kami seperti yang mereka siarkan di media, kami tunggu dengan cara apa mereka mau bertindak, pidana atau perdata atau cara apapun saya sangat siap melayaninya. Saya cuma mau lihat gentleman seorang laki-laki yang namanya Dwi yang katanya wartawan senior di Jakarta,” tegas Yudis.
Lebih jauh Yudis juga meminta seluruh anggota IWO di tanah air tidak terpengaruh dengan manuver dua orang yang mengaku sebagai ketua dan sekretaris IWO yang sah berdasarkan Mubeslub versi mereka.
Saya yakin semua kader-kader IWO yang sudah lama bergabung di organisasi ini sangat paham bagaimana karakter dan rekam jejak orang-orang ini. Cuma mampu menyerang dan menjelek-jelekkan lawannya, tapi tak mampu berbuat untuk organisasi.
Saya tegaskan, saya memimpin organisasi ini murni untuk menjadikan wadah tempat berkumpul wartawan online sehingga semua bisa besar bersama, bukan untuk mencari keuntungan di organisasi seperti yang selama ini kita alami termasuk saya waktu menjadi ketua PW IWO Sumut. Hal seperti ini sudah menjadi rahasia umum,” tandasnya.
“Dan sekali lagi saya imbau, rapatkan barisan. Mari rayakan HUT IWO ke 12 dengan semarak, kobarkan semangat IWO di seluruh Nusantara, jangan takut dengan gangguan, kami anggap hanya remah-remah pengganggu,”tegaskan
“Tunggu tanggal mainnya, akan ada gerakan yang akan kita lakukan untuk membuktikan kebenaran di pihak siapa,” pungkasnya.
Tidak ada komentar