FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Koalisi Orang Muda dan Masyarakat Sipil (KOMMAS) melakukan diskusi dan kajian terkait situasi politik Jakarta menjelang pemilu 2024 pada Sabtu (14/10/2023).
Diskusi ini mendorong kolaborasi masyarakat sipil dan pihak–pihak terkait seperti Bawaslu dan KPU untuk mewujudkan pemilu yang jujur, adil, dan berintegritas.
KOMMAS adalah gabungan dari 15 organisasi dan komunitas yang dari berbagai latar belakang seperti SPRI, Gusdurian Jakarta, SAFEnet, mahasiswa dan pemuda.
Agenda ini dihadiri 3 panelis yakni Ahmad Syarifudin Fajar dari Bawaslu Jakarta Timur, Fahmi Zikrillah dari KPU DKI Jakarta, Hafizh Nabiyyin dari perwakilan masyarakat sipil serta dihadiri ketua Kesbangpol DKI Jakarta Taufan Bakrie.
Ketua Kommas, Dika Moehammad dari SPRI, mengatakan, KOMMAS Jakarta menyadari pentingnya peran masyarakat sipil dalam mengawal proses pemilu agar berjalan dengan damai, bersih dan demokratis demi kemajuan demokrasi dan perbaikan kesejahteraan rakyat.”
“Peran aktif semua pemangku kepentingan, termasuk keterlibatan publik dalam setiap tahapan pemilu, perlu terus ditingkatkan guna mengantisipasi berbagai potensi kerawanan yang dapat menghambat jalannya pemilu dan demokrasi,”katanya di saat mengantar diskusi di Hotel Puri Jaya, Jakarta Timur.
Data Bawaslu pada Desember 2022 mengatakan DKI Jakarta sebagai provinsi paling rawan dengan Indeks Kerawanan Pemilu 88,95, Sulawesi Utara 87,48, Maluku Utara 88,86, Jawa Barat 77,04, dan Kalimantan Timur 74.04.
Kerentanan pemilu yang paling disorot adalah ujaran kebencian, politik uang, dan politisasi identitas.
Tidak ada komentar