FAJAR.CO.ID, JAKARTA– Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan ukhuwah, KH Cholil Nafis menyerukan agar cara berpolitik masyarakat Indonesia di tahun politik menjadi lebih cerdas.
Mengingat saat ini suasana Pilpres 2024 mendatang sudah mulai tegang dan memanas.
“Maka ke depan cara berpolitik kita naik sedikit menjadi lebih cerdas,” kata KH Cholil Nafis kepada Pojoksatu.id, Jumat 13 Oktober 2023.
Kyai Cholil juga manyarankan memilh capres itu, sebaiknya masyarakat melihat gagasan para capres dan cawapres tersebut.
Apalagi saat ini mudah mengakses informasi bagaimana kinerja dari para calon pemimpin selamat menjabat.
Selain itu, kata dia, masyarakat juga dapat memantau bagaimana komitmen kebangsaan dari para capres tersebut.
“Gagasannya dari para calon apa, programnya apa, kemudian track record dan integritasnya,” tegasnya.
Lebih lanjut, Kyai Cholil juga menegaskan, dalam berpolitik diskusi dan berbantah-bantahan dalam berargumen adalah hal biasa.
Namun bantah-bantahan tersebut jangan sampai berdampak kepada permusuhan sesama muslim.
“Silahkan dipilih sesuai kemauannya, tidak usah sampai bermusuhan,” tegasnya kembali.
Tak hanya itu, Kyai Cholil juga menuturkan, berpolitik itu bahwa berpolitik itu agama tidak boleh menjadi alat untuk menghadang dan menghalangi-halangi kandidat lain.
Terlebih dalam menyerang kandidat lain jangan sampai menggunakan ayat-ayat Alquran. Sebab semuanya pasti dimintai pertanggungjwaban.
“Memilih calon pemimpin itu ibadah dan ada pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT, tapi jangan dipakai agama ini untuk menafikan dan merendhkan yang lain,” tegasnya.
Tidak ada komentar