KPU Akui Ada Kesalahan di Aplikasi Sirekap, Hasbullah: Itu dalam perbaikan

HAK SUARA
3 Mar 2024 18:42
Ragam 0 107
3 menit membaca

MAKASSAR—Ketua Komisi Umum (KPU) Provinsi Sulsel Hasbullah membenarkan adanya kesalahan dalam aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) yang digunakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam Pemilu 2024 sehingga pembacaan angka banyak yang lompat-lompat.

Hal itu disampaikan Ketua KPU Sulsel Hasbullah saat membuka rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil perhitungan perolehan suara tingkat Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2024 di hotel Claro Makassar, Minggu (3/3/2024).

“Memang dari proses yang sudah diinput C1 kemudian pembacaan sistem di aplikasi Sirekap banyak menjadi angka-angka. Itu banyak yang lompat, banyak yang salah baca dengan data yang diinput,” kata Hasbullah

Namun, kata dia, sesungguhnya itu cuma alat bantu. Pimpinan KPU RI sudah menyampaikan secara terbuka bahwa akan ada perbaikan. “Proses itu dilakukan perbaikan secara terus-menerus. Kemudian kembali yang menjadi soal, karena setelah diperbaiki angka yang sebelumnya jadi 800 kemudian berubah sesuai dengan kondisi yang ada di kertas suara di C1,” terangnya.

Hasbullah juga mengapresiasi adanya saran dan kritik dari berbagai pihak termasuk mahasiswa dalam mengawal jalannya pesta demokrasi. “Kami dapat kritik banyak lagi, termasuk beberapa teman-teman, adik-adik mahasiswa yang kita harus apresiasi demonstrasi,” ujarnya.

“Karena melihat ada pengurangan-pengurangan suara, padahal itu adalah bagian daripada upaya perbaikan yang sudah dilakukan dari kondisi sistem Sirekap yang yang membaca tidak utuh dari semua C1 yang diatur,” sebutnya.

Ketua KPU Sulsel menyampaikan bela sungkawa sekaligus doa bagi pejuang demokrasi yang meninggal dunia. “Mari kita membacakan doa, karena suksesnya kegiatan ini semua sampai hari ini tidak terlepas daripada upaya teman-teman kita yang telah mendahului kita,” pesannya.

“Saya ingin kita bersama-sama mengirimkan al-fatihah rekan-rekan kita KPPS, ada PPS, ada PPK termasuk yang lain yang telah mendahului kita termasuk mungkin rekan-rekan beserta peserta pemilu. Tim suksesnya ada yang kelelahan dan meninggal, mari kita doakan bersama untuk kebaikannya supaya mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah subhanahu wa ta’ala,” imbuhnya.

Tahapan Pemilu terus jalan sesuai agenda tanggal 3-10 Maret, setelah itu tanggal 20 Maret adalah penetapan nasional. “Semoga dengan hasil yang sudah dipunyai dan dipegang oleh teman-teman peserta Pemilu itu sudah bisa mengkonfirmasi,” harapnya.

“Bahwa tahapan Pemilu kita jalan terus. Agenda kita tanggal 3 sampai 10 Maret tapi kalau selesai lebih awal itu jauh lebih baik karena selanjutnya setelah itu tanggal 20 Maret itu penetapan nasional,” tambah Hasbullah.

KPU Akui Ada Kesalahan di Aplikasi Sirekap, Hasbullah: Itu dalam perbaikan
Ketua KPU Sulsel Hasbullah saat membuka rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil perhitungan perolehan suara tingkat Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2024 di hotel Claro Makassar, Minggu (3/3/2024).

Sementara itu, Ketua Bawaslu Sulsel, Mardiana Rusli mengatakan, dalam pelaksanaan pemilu pasti ada dinamika yang berkembang. Tentu saja semua demi untuk menjalankan mandat dan tugas masing-masing.

“KPU dalam melaksanakan operasional teknis administrasi Pemilu itu menjadi syarat untuk menjaga proses hingga rekapitulasi. Tetapi tentu saja dalam tugas pengawasannya tidak hanya berputar pada angka-angka numerik, tetapi dibalik angka-angka yang kita pelajari lainnya,” kata Ana sapaan akrabnya.

Dia menjelaskan, ada tiga poin yang harus dijalankan sebagai mendatori penyelenggara dan pengawasan pemilu.

Pertama adalah memastikan hak konstitusi itu berjalan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Kedua adalah suara-suara yang dikonversi menjadi kursi itu memberikan keadilan bagi yang berhak untuk berkewakilannya. Ketiga adalah Bawaslu dan jajarannya menjalankan pengawasan untuk menegakkan keadilan.

“Dalam proses perjalanan ini, tentu ada yang namanya yang sedang administrasi. Kemudian mencatat peristiwa dan memberikan rekomendasi terhadap proses yang dianggap keliru prosedural, yang dianggap tidak tepat. Itulah fungsi kehadiran kami, bahwa tidak hanya memastikan proses administrasi ini berjalan dengan baik, tapi memastikan hak dan keadilan bagi para kontestan itu dijaga,” pungkasnya. (*/4dv)

Kerlas Kerja

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x
x
x