Kurangnya Komunikasi dan Perbedaan Persepsi Awal Pecahnya Rumah Tangga

RED. JATENG
26 Apr 2025 12:58
Opini 0 3
2 menit membaca

HSuara.co.id Jateng
25/4/2025
Kota Pekalongan
Banyak permasalahan Berumah tangga mulai dari kurangnya komunikasi sesama anggota, perbedaan persepsi, masalah Ekonomi serta Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT ) hingga berujung perceraian.

Gambar PNG

Dari konflik berumah tangga mulai dari permasalahan ringan sedang ataupun berat yang berujung perceraian tersebut akan berdampak pada perilaku dan karakter anak.

Berikut di bawah ini adalah keterangan dari beberapa narasumber yang di temui oleh Awak media Liputan4.com

faktor penyebab terjadi konflik rumah tangga berujung perceraian adalah :
1. Seringnya perselisihan pendapat yang mengakibatkan pertengkaran.
2. Kurangnya komunikasi sesama anggota keluarga ( Sibuk dengan dunianya masing masing)
3. Permasalahan ekonomi, contoh:
a) Tidak pernah memberi nafkah lahir dan batin.
4).Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)
5).Perselingkuhan baik berawal dari dunia sosmed ataupun dunia nyata
6) Rasa cemburu pasangan yang sangat berlebihan.
7).Tidak menghargai satu sama lain
8.)Tidak memiliki pandangan hidup yang sama
9).Mengalami trauma yang berkepanjangan
10) Perbedaan nilai dan prioritas
11. Adanya ikut campur pihak ketiga
12. Stres

Serta Berikut di bawah ini :
Cara mengatasi masalah rumah tangga agar tidak sampai ke ujung perceraian :
1. Berdiskusi untuk mencari solusi dengan Menempuh mediasi
2. Melatih empati
Contohnya :
1. Jalin komunikasi
a.) Mendengarkan pendapat tiap anggota keluarga
b.)Berbagi waktu antara pekerjaan keluarga dan teman.
2.Mengakui kesalahan dan meminta maaf
3. Sampaikan niat untuk memperbaiki situasi
4.Buat kesepakatan satu sama lain
5. Menghindari dan tidak meladeni omongan pihak ketiga/pihak luar
6. Ikuti konseling

7. Mengingat moment saat awal pernikahan dan menyadari tentang perjuangan yang telah di lalui untuk mewujudkan pernikahan itu berlangsung dan juga mengingatkan komitmen yang sudah pernah diutarakan antara kedua pasangan.
Seperti mengingat momen saat awal pernikahan berjuang bersama hingga terwujudnya pernikahan, dan juga saling mengingatkan Bahwa masa depan anak yang ada di tangan orang tua.

x
x