Mahasiswa FISIP Unanda Palopo Study Wisata ke Kompleks Makam Datuk Pattimang

HAK SUARA
25 Des 2023 22:42
Ragam 0 141
3 menit membaca

 

Luwu Utara -SKN.iD- Sebanyak 22 mahasiswa(i) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Kelas Pengembangan Mappedeceng Kabupaten Luwu Utara Universitas Andi Djemma (Unanda) Palopo melakukan kunjungan Study Wisata Religi ke Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) Kompleks Makam Datuk Pattimang, Kecamatan Malangke, Luwu Utara, Ahad (24/12/2023)..

Kunjungan ini dalam rangka untuk menggali sejarah masuknya agama Islam pertama kali di Tana Luwu. Di samping belajar tentang sejarah masuknya Islam di Tana Luwu, para mahasiswa juga diajak keliling mengunjungi makam Datuk Pattimang (Dato’ Sulaeman) serta makam Datuk Ke-15 Luwu, Andi Pattiware, yang letaknya berada dalam satu kompleks pemakaman.

Salah satu tokoh adat, Takdir Sainal, yang membawa para mahasiswa ini berberkeliling, sekaligus sebagai pemberi informasi tentang sejarah Islam Tana Luwu kepada mahasiswa menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada para mahasiswa Unanda yang memilih kompleks makam Datuk Pattimang Kecamatan Malangke sebagai lokasi study wisata religi.

“Selamat datang di tempat ini, dan terima kasih atas kunjungannya. Saya tidak ingin mengatakan di tempatnya kami, tetapi cagar budaya ini adalah tempat kita semua, tempat kita bersama. Karena ini bukan hanya miliknya masyarakat di sini, tetapi juga miliknya masyarakat Tana Luwu,” kata Takdir Sainal, yang juga Wakil Ketua BPD Pattimang, Kecamatan Malangke.

Takdir mengatakan, di dalam cagar budaya terdapat dua makam dari tokoh yang memang sangat berpengaruh di Tana Luwu alias Luwu Raya, yaitu Datuk Pattimang sebagai pembawa ajaran Islam dan Andi Pattiware’, Datu Ke-15 Luwu, yang menerima ajaran Islam. Untuk itu, ia berharap informasi yang disampaikan bisa menjadi tambahan pengetahuan yang bermanfaat.

“Semoga apa yang kami sampaikan dan paparkan kepada kita semua, para mahasiswa, ini dapat diserap dan menghasilkan hal-hal yang positif untuk kemajuan cagar budaya kita ke depan. Jadi, sekali lagi terima kasih atas kunjungannya, dan tak lupa kami menyampaikan permohonan maaf jika ada ucapan dan tindakan kami yang kurang berkenan,” ucap Takdir Sainal.

Sementara itu, Ketua Tingkat Kelas Pengembangan Mappedeceng FISIP Unanda Palopo, Sarita, mengaku bersyukur atas adanya kegiatan Study Wisata Religi ke ODTW Makam Datuk Pattimang.
“Kami, mahasiswa Unanda kelas pengembangan Mappedeceng, sangat bersyukur dan berterima kasih atas informasi yang diberikan terkait sejarah Islam di Tana Luwu,” kata Sarita.

Tak lupa Sarita juga menyampaikan ucapan yang sama kepada dosen Praktisi Mengajar Unanda Palopo, Lukman, yang menginisiasi kegiatan kunjungan study wisata tersebut. “Kami terima kasih kepada pak Lukman, karena sudah memberikan kami kesempatan melakukan kunjungan study wisata di sini, kita bisa berkumpul membahas sejarah Islam di Tana Luwu,” katanya.

“Jujur, saya bersama teman-teman yang lain, sebagian besar baru mengetahui tentang sejarah yang ada di Dato’ Salaeman ini dan ini menjadi pengalaman yang sangat berkesan bagi kami, mahasiswa Unanda, mulai pagi hingga siang ini,” kata Sarita. Tambahan ilmu ini, kata dia, adalah bekal berharga untuk meningkatkan pengetahuan sejarah Islam di Tana Luwu.

“Ilmu tentang sejarah masuknya Islam di Tana Luwu dan pengetahuan lainnya yang kami dapatkan di tempat ini adalah sebuah tambahan ilmu yang sangat bermanfaat bagi kami. Sekali lagi, kami telah mendapatkan tambahan ilmu yang sangat bermanfaat. Semoga ke depan, kami bisa kembali ke sini bersama teman-teman yang lain,” harap mahasiwi asal Malangke ini.

Sementara dosen Praktisi Mengajar Kelas Mappedeceng, Lukman, berharap ilmu yang didapatkan bisa segara dibagi kepada masyarakat yang lain. “Apa yang disampaikan tadi semoga menjadi ilmu bermanfaat, tambahan wawasan yang lebih beguna. Ilmu itu setelah kita cari, lalu didapat, maka kewajiban kita selanjutnya, harus kita bagi kembali ke masyarakat,” tandasnya.
Diketahui, kegiatan studi wisata ini adalah kegiatan belajar yang dilakukan di luar sekolah atau kampus. Tujuannya, untuk menemukan kejelasan atas sebuah fenomena atau sejarah masa lampau. Aktivitas seperti ini dilakukan untuk memberikan kesempatan secara langsung kepada siswa atau mahasiswa dalam melihat peristiwa yang terjadi sebelumnya. (LHr)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x
x