FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengakui upaya pembebasan pilot Susi Air, Philip Mark Merthens masih menemui jalan buntu.
Upaya negosiasi yang dilakukan aparat serta pemerintah setempat pun sampai dengan saat ini menurut Ma’ruf, belum mencapai kata sepakat apapun.
“Kami terus melakukan pembicaraan-pembicaraan dan negosiasi. Tuntutan apa yang mereka (KKB) inginkan itu, sampai hari ini masih terus dilakukan. Belum mencapai final,” kata Ma’ruf dalam keterangannya, Selasa (17/10/2023).
Ma’ruf juga menekankan, pemerintah sampai kapan pun tidak akan mengerahkan operasi militer hanya demi membebaskan seorang warga negara Selandia Baru tersebut.
“Karena kalau kami menggunakan operasi penyerangan, itu dikhawatirkan akan jadi korban. Baik korban sandera itu sendiri, rakyat, atau juga dari TNI,” dalihnya.
Ma’ruf Amin mengungkapkan, upaya untuk menyelamatkan Merthens sejauh ini dilakukan dengan pendekatan humanis. Adapun pendekatan humanis yang dimaksud adalah berdialog atau bernegosiasi dengan KKB Papua.
Ma’ruf menegaskan, aksi penyanderaan Merthens oleh KKB tersebut tidak ada hubungannya dengan kondisi masyarakat Papua. Ia mengingatkan penyanderaan Merthens dan Papua adalah dua hal yang berbeda. (Pram/Fajar)
Tidak ada komentar