Memupuk Padi di Sawah, Seorang Guru di Pangkep Tewas Tersambar Petir

HAK SUARA
5 Jan 2024 10:42
Ragam 0 108
2 menit membaca

PANGKEP—Seorang pekerja sawah di Kampung Sengkae, Kelurahan Boriappaka, kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep, Sulsel. Kamis malam, 4 Januari 2024, tewas diduga karena disambar petir saat hujan lebat beserta petir di kabupaten setempat.

Sejumlah warga mengevakuasi jasad Muhammad Arsyad dari area persawahan Sengkae, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan yang tewas tersambar petir. Warga segera membawa ke rumah sakit.

Saat hujan deras disertai petir dan angin kencang menerjang kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. Korban yang hendak memupuk padi miliknya, tiba-tiba korban tersambar petir.

Akibatnya, Muhammad Arsyad tewas di lokasi kejadian dengan kondisi mayat kaku dan menghitam di sekujur tubuhnya. Sejumlah warga langsung mengevakuasi jenazah korban dengan jarak 1 kilometer dari Jalan Poros Terminal Bungoro.

Sosok mayat petani berusia 48 tahun yang ditemukan di area persawahan ini, diketahui seorang guru agama di SMA Negeri 1 Pangkajene, warga asal jalan Andicaco, Kelurahan Tumampua, Kecamatan Pangkajene, Pangkep.

Diketahui identitas korban, bernama Muhammad Arsyad, warga asal jalan Andicaco, Kelurahan Tumampua, Kecamatan Pangkajene, Pangkep. Yang juga merupakan salah seorang guru SMA Negeri 1 Pangkajene, Pangkep. Korban ditemukan dalam keadaan tertelungkup dan sudah tidak bernyawa.

Memupuk Padi di Sawah, Seorang Guru di Pangkep Tewas Tersambar Petir
Seorang pekerja sawah di Kampung Sengkae, Kelurahan Boriappaka, kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep, Sulsel. Kamis malam, 4 Januari 2024, tewas diduga karena disambar petir saat hujan lebat beserta petir di kabupaten setempat. (Udin Syahruddin/Mediasulsel.com)

Kasat Reskrim Polres Pangkep, Iptu Prawira Wardany menjelaskan dari hasil keterangan saksi, korban pertama kali ditemukan oleh saudara kandungannya sendiri. Dimana saat itu korban pada siang hari sekira pukul 14.00 wita, pamit dengan istrinya berangkat keladang sawahnya diarea persawahan Sengkae.

Hingga petang hari, menjelang waktu magrib korban tak kunjung pulang. Kemudian istri korban pun berinisiatif bersama saudara korban ke area persawahan tersebut guna mencari korban.

Berselang beberapa waktu korban pun belum ditemukan, dan istri korban kembali meminta bantuan ke saudara korban yang lainnya untuk bersama sama mencari. Dan tragis korban ditemukan di area persawahan dengan kondisi tertelungkup sudah tidak bernyawa.

“Dugaan sementara korban disambar petir saat beraktivitas di area persawahan. Kondisi cuaca sore hari tadi juga hujan deras sampai malam hari,” ujar Iptu Prawira Wardany.

Korban saat itu, langsung dilarikan ke Rumah Sakit Batara Siang Pangkep, dan telah dilakukan visum. (*)

 

Kerlas Kerja

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x
x
x