LIPUTAN4.COM, BANDUNG – Pemdes Ganjarsabar, Kecamatan Nagreg kembangkan program untuk pemberdayaan para janda yang dikenal dengan istilah Kembang Jayanti, Selasa (27/02/2023).
Kembang Jayanti ini merupakan singkatan dari kembali membangun janda-janda yang kreatif, yang dijadikan program unggulan oleh Pemdes Ganjarsabar dibawah kepemimpinan Siti Hasanah sejak tahun 2021.
Program ini fokus kepada para janda yang ada di 17 RW se-Desa Ganjarsabar, yang berjumlah 368 orang. Diklasifikasikan kedalam 3 bagian, yaitu janda produktif, janda muda, dan janda lansia.
Yang bertujuan untuk memberdayakan para janda dalam bentuk kelompok usaha bersama dalam upaya meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan ekonomi keluarga.
Dengan usaha yang dijalankan di bidang tataboga, seperti pembuatan kue-kue dan bakso.
” Program Kembang Jayanti ini merupakan perwujudan janji saya pada saat kampanye, dimana saat itu saya menemukan banyak permasalahan terkait para janda dalam kondisi singel parent harus menghidupi ekonomi keluarganya, ” ucap Siti Hasanah, pada awak media liputan4.com beberapa hari yang lalu.
Untuk mengawali program ini tidaklah mudah, ada beberapa tahapan yang dilakukan. Diantaranya tahap penyadaran, tahap pemberian kapasitas, dan tahap pendayaan.
Pada tahap penyadaran ini dibutuhkan pendekatan khusus baik secara emosional dan personal, karena dilatarbelakangi SDM para janda yang beragam. Kemudian setelah mau bergabung baru diberikan penguatan kapasitas dengan pelatihan-pelatihan. Setelah itu baru pendayaan dengan membentuk kelompok usaha disertai pemberian bantuan permodalannya.
” Pada awalnya permodalan Kube Kembang Jayanti ini dari saku saya sendiri, tetapi sekarang sudah kami anggarkan masuk dalam APBDes, ” ungkapnya.
Sampai sekarang ini, kata Siti Hasanah, usaha yang dijalankan baru di bidang tataboga. Seperti membuat kue-kue dan bakso.
Kendalanya, adalah di bidang pemasaran. sejauh ini karena usaha di Kube Kembang Jayanti masih lingkup desa, kemampuan mereka baru bisa memasok ke warung-warung seputar wilayah desa ganjarsabar saja.
” Kami berharap ada pihak-pihak baik itu dari pemerintah kabupaten maupun provinsi, bisa melihat potensi Kube Kembang Jayanti sehingga bisa membantu meningkatkan usaha agar lebih maju lagi, ” imbuhnya.
Dampak pandemi covid-19 selama dua tahun membuat semangat dan kerjasama para janda di Kube Kembang Jayanti terganggu. Yang awalnya mereka sudah begitu kompak ketika dua tahun covid-19 yang membatasi aktifitas diluar rumah, semuanya menjadi buyar yang akhirnya bekerja sendiri-sendiri.
” Untuk itu, saya terus berupaya meningkatkan kembali Kube Kembang Jayanti dengan mendatangkan para pakar dan dosen dari Unpad, pembina di Kecamatan Nagreg, dan juga pihak UPT bidang pemberdayaan perempuan dengan kegiatan focus group discussion ( FGD), ” tegasnya.
Pada akhirnya, Kube Kembang Jayanti ini bisa memberikan kemajuan terkhusus bagi desa ganjarsabar. Sehingga menjadi organisasi yang berdaya guna dan berhasil guna.
” Kube Kembang Jayanti ini juga menjadi rule model bagi yang lain, karena di Kabupaten Bandung malah mungkin di Indonesia hanya Pemdes Ganjarsabar yang secara konsen dan spesifik memperhatikan kehidupan para janda, ” imbuhnya.
Harapannya, program Kube Kembang Jayanti bisa menopang ekonomi keluarga para janda sehingga tercapai keluarga yang sejahtera. ( Akuy)
Terima kasih atas kunjungan Anda dan membaca berita dengan judul: Mengenal Program Kembang Jayanti Desa Ganjarsabar Yang Menjadi Wadah Pemberdayaan Para Janda Wartawan: KUSWANDI
Tidak ada komentar