Militer Myanmar Berupaya Pertahankan Sekutu Etnis Minoritas

HAK SUARA
16 Okt 2023 09:29
2 menit membaca

Pemerintah militer Myanmar, Minggu (14/10) menyambut perwakilan dari kelompok pemberontak etnis  pada peringatan kedelapan penandatanganan perjanjian gencatan senjata multilateral. Namun, acara tersebut diboikot oleh tiga penandatangan yang menentang rezim yang saat ini dipimpin oleh militer. 

Acara di Naypyitaw, Ibu Kota Myanmar, ini merupakan pertemuan formal pertama yang dihadiri pemerintah militer dan para pemimpin etnis minoritas sejak militer merebut kekuasaan dari pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi pada 1 Februari 2021. 

Mempertahankan gencatan senjata dengan sebanyak mungkin kelompok sangat penting bagi pemerintahan militer, yang selama lebih dari dua tahun menghadapi perlawanan bersenjata nasional dari para penentang pengambilalihan kekuasaan pada 2021. Kekuatan pro-demokrasi  mempunyai aliansi penting dengan, atau didukung beberapa kelompok pemberontak etnis. Militer telah melancarkan serangan di wilayah yang sudah lama berada di bawah kendali kelompok etnis minoritas. 

Untuk mengguncang dan memecah belah aliansi anti  pemerintahan militer, penguasa militer juga telah melakukan serangkaian perundingan damai secara langsung dengan para pemimpin etnis minoritas sejak Mei tahun lalu, tetapi tidak banyak menunjukkan hasil. 

Myanmar memiliki 21 organisasi etnis bersenjata dan sebagian dari kelompok terbesar dan terkuat, termasuk Tentara Kemerdekaan Kachin dan Tentara Negara Bagian Wa, tidak mendukung pakta gencatan senjata tersebut, yang mereka anggap kurang inklusif. 

Perjanjian tersebut dipandang sebagai langkah untuk mengakhiri pemberontakan yang sudah berlangsung lama terhadap pemerintah, namun pemerintah selalu enggan mencapai penyelesaian politik komprehensif yang diinginkan sebagian besar kelompok tersebut. 

Perebutan kekuasaan oleh militer melemahkan peluang proses perdamaian. [my/lt]

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x
x