Oktober Masih Jadi Bulan Kering, Sektor Pertanian Dapat Perhatian Khusus

HAK SUARA
4 Okt 2023 12:53
Nasional 0 182
2 menit membaca

FAJAR.CO.ID, JAKARTA– Puncak musim kemarau akan terjadi pada Oktober 2023. Sentra pertanian harus menjadi perhatian.

Presiden Joko Widodo mengumpulkan menteri dan kepala lembaga untuk rapat terbatas terkait El Nino. Fenomena alam ini membuat munculnya risiko kekeringan, kesusahan air bersih, gagal panen, hingga kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar seusai ratas mengungkapkan bahwa Jokowi menginginkan agar dampak El-Nino in bisa teratasi.

Siti menyebutkan bahwa 60 hingga 80 persen embung masih efektif untuk mengairi. Di sisi lain, terpantau juga ada 6659 hot sport hingga 2 Oktober lalu. Hotspot itu 80 persen berpeluang menjadi fire spot atau titik api.

“Perkiraan saya dengan situasi di September dan Oktober, akan bertambah,” katanya.

Siti mengungkapkan sejak 28 Oktober tim pengendali karhutla tengah berjibaku mengenadalikan titik api di Sumatera Selatan Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah.

Selain itu Riau dan Jambi juga dimonitor terus. Siti menjamin hingga kini belum ada asap yang menyeberang ke negara tetangga seperti Malaysia.

“Sudah ada penetapan tersangka dari KLHK sendiri ada 144 perusahaan yang mendapatkan peringatan. 23 perusahaan sudah disegel,” kata Siti.

Kementerian Pertanian (Kementan) merespon dampak kemarau panjang akibat El Nino, terhadap produktifitas pangan.

Dirjen Tanaman Pangan Kementan Suwandi mengatakan mereka melakukan sejumlah upaya menghadapi dampak El Nino yang berakibat pada sektor pertanian.

“Langkah penanganan yang dilakukan disesuaikan dengan kondisi masing-masing wilayah,” katanya kemarin.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x
x