JAKARTA- Kabar keterkaitan anggota DPRD DKI dari Fraksi Nasdem, M Idris dengan judi sabung ayam terjawab sudah.
Pemerhati Jakarta, Sugiyanto mendatangi langsung kediaman wakil Ketua Komisi D DPRD DKI itu di kawasan Cibinong, Jawa Barat.
Tempat tersebut sekaligus merupakan lokasi peternakan ayam miliknya yang dikenal dengan nama Raja Laut Farm (RLF).
“Kunjungan saya, semata-mata bertujuan untuk mengkaji dan menyampaikan data serta fakta yang sebenarnya terkait isu yang berkembang. Dengan kata lain, saya ingin mengetahui secara pasti duduk persoalan yang sesungguhnya terjadi. Selain itu, saya juga ingin mendapat gambaran yang utuh dalam permasalahan pemberitaan soal dugaan pemerasan dan judi sabung ayam yang dialami Muhammad Idris,” ujar pemerhati Jakarta, Sugiyanto, Minggu (25/5/2025).
SGY biasa Sugiyanto disapa menggambarkan lokasi Raja Laut Farm yang didatanginya. Menurutnya, pada gerbang pintu masuk terlihat dua patung ayam jantan berdiri kokoh di sisi kiri dan kanan.
Memasuki area dalam, sambung dia tamu akan disuguhi pemandangan kandang-kandang ayam, mayoritas berisi ayam bangkok yang dirawat secara profesional oleh para pekerja. Areal peternakan ini cukup luas, sekitar 5.000 meter persegi. Terlihat bahwa tempat ini memang dirancang sebagai peternakan ayam dengan skala dan standar yang cukup baik.
“Jumlah ayam Bangkok dan jenis unggas unggulan lainnya yang dibudidayakan di RLF diperkirakan mencapai sekitar tiga ribu ekor. Adapun harga ayam Bangkok berkualitas hasil ternak RLF dapat mencapai kisaran Rp8 juta hingga Rp12 juta per ekor, bahkan dalam beberapa kasus bisa lebih tinggi lagi tergantung kualitas,” katanya.
Bahkan, dalam kunjungannya itu M. Idris atau yang akrab dipanggil “Bang Idris” memperlihatkan lokasi yang disebut sebagai “Geber”. “Geber istilah dalam komunitas ayam bangkok untuk area pelatihan atau pengujian kualitas ayam. Di sinilah calon pembeli bisa melihat langsung kondisi fisik, stamina, serta teknik bertarung ayam yang akan mereka beli. Dalam komunitas penggemar ayam bangkok, ini hal lazim. Sama sekali bukan arena judi,”katanya.
Bang Idris menjelaskan bahwa Raja Laut Farm bukanlah tempat perjudian, tetapi murni peternakan ayam bangkok berkualitas.
Menurutnya, ayam-ayam yang diternakan berasal dari bibit unggul yang diimpor langsung dari Bangkok, Thailand. “Karena itulah, banyak kolektor dan penghobi ayam yang tertarik membeli ayam dari peternakannya. Penampilan ayam, teknik, hingga stamina dipertontonkan bukan untuk bertaruh, melainkan sebagai bagian dari uji kualitas sebelum transaksi jual beli ayam yang dijual,” katanya.
Selain itu, Bang Idris juga menjelaskan bahwa dirinya menjabat sebagai Ketua Umum Perhimpunan Penghobi Ayam Kontes Nusantara (PPAKN). Dalam kapasitas tersebut, ia mengaku konsisten menyuarakan semangat “hobi tanpa judi” ke berbagai daerah di Indonesia.
“Bagi para penggemar ayam kontes, jika ingin menggelar sebuah kontes, maka harus dilakukan sesuai aturan dan melibatkan berbagai pihak, termasuk aparat setempat, agar kegiatan tersebut legal dan tertib. Ia bahkan menyebutkan bahwa ada sejumlah event kontes ayam yang diselenggarakan oleh pihak lain yang tetap berada dalam koridor hukum dan etika penghobi,” bebernya.
Dalam penuturannya, Bang Idris menegaskan bahwa dirinya adalah seorang penghobi dan peternak ayam, bukan pelaku judi. Ayam-ayam yang ada di Raja Laut Farm hasil dari budidaya peternakan yang dijalankannya secara profesional. Ayam-ayam tersebut dijual kepada para penghobi atau kolektor berdasarkan kualitas dan hasil pelatihan di area Geber, bukan melalui praktik perjudian. “Semua ini dalam bingkai hobi yang sehat dan usaha yang sah,” paparnya.