Penganiayaan Tiga Siswa SD di NTT oleh Kepala Sekolah. Dipaksa Jilat Tembok Hingga Telan Kertas

HAK SUARA
3 Okt 2023 21:20
Berita 0 189
2 menit membaca

Kabar mengenai dugaan penganiayaan tiga siswa SD Inpres Taub di Nusa Tenggara Timur (NTT) telah menciptakan kehebohan. 

Dalam penganiayaan tiga siswa SD tersebut, kepala sekolah diduga terlibat dengan memaksa mereka menjilat tembok dan memakan kertas.

Penganiayaan Tiga Siswa SD di NTT oleh Kepala Sekolah

Penganiayaan Tiga Siswa SD di NTT oleh Kepala Sekolah
Foto: Tribun Trends

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Timor Tengah Selatan (TTS), Musa Benu, telah memanggil Kepala SD Inpres Taub yang memiliki inisial SEEH. 

Dalam laporan tersebut, SEEH diduga terlibat dalam penganiayaan tiga siswa SD, yaitu AB, SB, dan JT. 

Mereka disebut dipaksa melakukan berbagai tindakan seperti menjilat tembok, pintu, kaca, dan bahkan memakan kertas di halaman sekolah pada Senin siang (18/9).

Musa Benu menyatakan, “Kami sudah keluarkan surat panggilan untuk menghadap sehingga besok kami ambil keterangannya dulu.” 

Ia berencana untuk datang langsung ke SD Inpres Taub jika SEEH tidak memenuhi panggilan tersebut. 

Selain itu, ia juga ingin bertemu dengan ketiga korban dan orang tua mereka.

Kepala Polsek Kualian, Ipda Faizal Alang, memberikan penjelasan tambahan mengenai dugaan penganiayaan tiga siswa SD yang dilakukan oleh SEEH. 

Selain memerintahkan tiga siswa tersebut untuk menjilat bagian bangunan sekolah dan memakan kertas, SEEH juga diduga memukul lengan bagian belakang ketiga murid tersebut dengan sebatang kayu. 

Akibat dari tindakan tersebut, ketiga siswa, yaitu AB, SB, dan JT, mengalami memar pada tubuh mereka.

Faizal menjelaskan bahwa kejadian penganiayaan ini bermula saat seluruh siswa hendak pulang dari sekolah. 

Namun, AB, SB, dan JT masih bermain sumpit-sumpitan di dalam kelas. 

Teman-teman mereka memberi tahu SEEH bahwa ruang kelas telah digunakan untuk bermain. SEEH kemudian memanggil ketiga murid tersebut.

SEEH memerintahkan AB, SB, dan JT untuk melakukan tindakan yang tidak lazim, seperti menjilat tembok, kaca, dan pintu sekolah, dan kemudian memerintahkan mereka untuk memakan kertas yang harus ditelan. 

Kepala sekolah mengancam bahwa jika ketiga siswa tersebut tidak menelan kertas tersebut, mereka tidak akan diizinkan pulang. 

Penganiayaan ini pun menjadi perhatian siswa lain yang menyaksikannya.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x
x