Liputan4.com – Lombok Timur NTB – Kabupaten Lombok Timur (Lotim) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi kabupaten dengan penurunan Indeks Perkembangan Harga (IPH) tertinggi se-Indonesia. Penurunan IPH Lotim mencapai 8,36%. Penurunan tersebut terjadi pada pekan ke dua Desember. Hal itu terungkap pada Rapat Koordinasi pengendalian inflasi daerah yang berlangsung di Rupatama Kantor Bupati. Senin (18/12/2023)
Pj. Bupati Lombok Timur H. Muhammad Juaini Taofik menyampaikan keberhasilan tersebut tidak terlepas dari kerja keras dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan. Sejumlah upaya telah dilakukan seperti lebih intensif melakukan sidak maupun monitoring harga, memperluas jangkauan dan frekuensi operasi pasar, memperpendek rantai pasar komoditas dengan fluktuasi harga tinggi, serta komunikasi dan koordinasi, utamanya dengan pengepul besar yang dilakukan secara periodik.
Ia mengingatkan untuk secara konsisten melakukan hal tersebut, mengingat apa yang dicapai pada pekan ke dua Desember ini menjadi acuan pada pekan berikutnya, bahkan hingga tahun 2024 mendatang. Karena itu pula ia mengingatkan masing-masing sektor untuk fokus melaksanakan apa yang telah dikerjakan.
Sementara itu jelang natal dan tahun baru, Pj. Bupati memerintahkan Kepala Dinas Perhubungan untuk mengecek kondisi rantai produksi maupun distribusi, sementara kepala Dinas Pertanian diminta fokus di sektor hulu, utamanya hortikultura seperti cabai. Ia mengingatkan untuk memastikan siklus tanam maupun panen terpantau sehingga kekurangan produksi dapat diantisipasi.
Kepala Badan Pusat Statistik Lombok Timur Muhadi yang turut mengikuti rapat koordinasi tersebut mengingatkan untuk terus melakukan pemantauan terhadap IPH. Ia juga meminta pelaporan terhadap bertambahnya lokasi analisis dari Pasar Pancor dan Paokmotong sehingga dapat diakomodasi pada sistem pemantauan pasar dan kebutuhan pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan.
“Perkembangan harga pasar harus dilaporkan sesegera mungkin kepada pimpinan,” ucapnya.
Selain Lombok Timur, di Provinsi NTB, Kabupaten Lombok Barat juga menjadi 10 kabupaten dengan penurunan IPH tertinggi dengan angka 4,12%. Kondisi inflasi di NTB adalah 2,66 atau masuk dalam 10 provinsi dengan tingkat inflasi terendah.
Rakor yang berlangsung secara virtual tersebut dipimpin Sekretaris Jendral Kementerian Dalam Negeri Suhajar Diantoro dan diikuti seluruh kepala daerah se-Indonesia.(red)
Terima kasih atas kunjungan Anda dan membaca berita dengan judul: Penurunan IPH Lotim NTB, Mencapai 8,36 Persen. Tertinggi Se Indonesia. Wartawan: MAKBUL
Tidak ada komentar