Pergantian Direktur Perseroda Sulsel Berdasarkan Penilaian Komisaris

HAK SUARA
28 Feb 2024 18:43
Ragam 0 124
2 menit membaca

MAKASSAR—Asisten II Bidang Ekonomi, Pembangunan, dan Kesejahteraan Pemerintah Provinsi Sulsel yang juga Plh Kepala Biro Ekonomi, Ichsan Mustari, membenarkan adanya pergantian Direktur pada PT Sulsel Citra Indonesia (SCI) atau Perseroda Sulsel. Ia menyatakan, pergantian tersebut berdasarkan keputusan Komisaris, setelah dilakukan evaluasi.

Tiga direktur yang diganti, yakni Direktur Utama Rendra Darwis, Direktur Umum dan Keuangan Ernida Mahmud, serta Direktur Pengembangan Usaha Dedy Irfan Bachri. Surat Keputusan (SK) pemberhentian ketiganya telah ditandatangani Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin.

“Memang betul ada pergantian. Karena memang hasil dari evaluasi yang dilakukan oleh Komisaris PT SCI. Itulah dilakukan pergantian beberapa direktur, dan itu tidak semua. Ada satu masih bertahan,” jelas Ichsan, Rabu, 28 Februari 2024.

Ia mengungkapkan, keputusan tersebut berdasarkan penilaian-penilaian objektif Komisaris, yang dilakukan dalam rangka meningkatkan kinerja dari PT SCI Perseroda ini.

“Penilaian tentu oleh Komisaris, yang dituangkan dalam bentuk surat keputusan dari Pj Gubernur Sulawesi Selatan,” kata Ichsan.

Diketahui, SCI merupakan bagian dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dipimpin oleh Tanri Abeng, sekaligus Ketua Komite Ekonomi Sulsel.

Sebelumnya, Tanri Abeng mengaku mendapatkan kehormatan dari Gubernur Sulsel, karena dipercaya menjadi Ketua Komite Ekonomi Sulsel, sekaligus memimpin BUMD. Adapun langkah yang akan dilakukan, dimana terdapat mekanisme baru dalam mengelola aset yang ada, yang diharapkan memberikan nilai tambah oleh para pelaku ekonomi.

Untuk memberdayakan BUMD, semua sektor terlebih dahulu akan diklasifikasikan di bawah holding yang diberi nama Sulsel Citra Indonesia, yang harus mampu berkomunikasi dengan swasta nasional maupun swasta asing atau investor untuk dapat menarik investasi di Sulsel.

“Inti dari gerakan baru ini adalah pembentukan badan usaha milik daerah yang karakternya sama dengan badan usaha milik negara yang saya dirikan 25 tahun lalu,” ungkap Tanri Abeng.

“Memang masih perlu penjabaran di bawah holding ini sektornya apa saja. Tadi paling banyak diangkat (diskusi) yaitu energi. Bisnisnya akan terbentuk dalam cluster energi, perkebunan, pertanian, properti maupun pariwisata,” pungkasnya. (*/4dv)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x
x