Amerika Serikat dan Indonesia untuk pertama kalinya, pada Senin (23/10), melangsungkan Dialog Kebijakan Luar Negeri dan Pertahanan tingkat pejabat tinggi, di kantor Departemen Luar Negeri AS di Washington DC.
Pernyataan tertulis Departeman Luar Negeri AS yang diterima VOA pada Senin malam, menyatakan bahwa delegasi Amerika Serikat dipimpin oleh Wakil Menteri Luar Negeri Urusan Asia Timur dan Wilayah Pasifik Daniel Kritenbrink dan Wakil Menteri Pertahanan Urusan Keamanan di Indo-Pasifik Dr. Ely Ratner. Sementara delegasi Indonesia dipimpin oleh Direktur Jenderal Urusan Amerika dan Eropa di Kementerian Luar Negeri Umar Hadi dan Direktur Jenderal Strategi Pertahanan di Departemen Pertahanan Mayjen Bambang Trisnohadi.
Dalam dialog tersebut kedua belah pihak menegaskan kembali komitmen untuk meningkatkan hubungan AS-Indonesia menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif guna lebih memperdalam kerja sama di berbagai sektor. Kritenbrink menyambut baik kesempatan untuk memajukan prioritas bersama itu saat kunjungan Presiden Joko Widodo ke DC pada bulan November mendatang. Amerika Serikat dan Indonesia juga menantikan untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara pada tahun 2024 nanti.
Sejumlah isu dibahas dalam pertemuan ini, antara lain krisis di Myanmar, perkembangan situasi di Laut Cina Selatan dan Timur Tengah, upaya meningkatkan keamanan maritim, kedokteran militer, pemeliharaan perdamaian, pendidikan militer professional – termasuk soal perlindungan HAM dan standar tata Kelola keamanan – serta latihan militer bilateral dan multilateral.
Wakil Menteri Luar Negeri Kritenbrink dan Wakil Menteri Pertahanan Ratner mengakui kepemimpinan Indonesia sebagai Ketua ASEAN tahun 2023, yang telah ikut membangun kepercayaan terhadap penyelesaian krisis di Myanmar. Juga peran sentral Indonesia sebagai negara koordinator hubungan dialog Amerika serikat-ASEAN. Kedua pejabat tinggi AS tersebut menggarisbawahi dukungan berkelanjutan pada sentralitas ASEAN dan Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik.
Ratner juga menyampaikan selamat kepada Trisnohadi atas keberhasilan penyelenggaraan latihan Super Garuda Shield tahun 2023, yang saat ini telah berkembang menjadi salah satu latihan militer multilateral terbesar di kawasan. Super Garuda Shield melibatkan Amerika Serikat, Indonesia, lima negara mitra dan 11 negara pengamat.
“Sebagai mitra militer terbesar Indonesia, Amerika menegaskan kembali komitmen untuk mendukung modernisasi kekuatan pertahanan Indonesia,” tambah pernyataan itu. Kedua pejabat AS itu juga menyambut baik niat meningkatkan status kerja sama pertahanan AS-Indonesia.
Di bagian akhir pernyataan itu disebut pula soal urgensi Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik untuk Kemakmuran (IPEF). Kritenbrink dan Ratner menyambut baik upaya menyelesaikan perundingan IPEF tentang Pilar Ekonomi Bersih dan Pilar Ekonomi Adil secara substansial dalam Pekan Pemimpin Ekonomi APEC pada bulan November mendatang.
Beberapa tantangan dalam penyelesaian perundingan IPEF, antara lain bagaimana memastikan ketersediaan rantai pasokan yang aman, infrastruktur penting yang ramah lingkungan, keamanan ekonomi regional, ancaman yang ditimbulkan krisis iklim, dan perlunya mempercepat transisi energi ramah lingkungan.
Untuk mengatasi tantangan-tantangan itu dan mengurangi emisi, pejabat tinggi kedua negara sepakat untuk mewujudkan inisiatif kerja sama baru terkait mineral penting, keamanan siber dan maritim, semikonduktor, Kemitraan Transisi Energi Adil (JETP) dan reaktor modular kecil. [em/rs]
Tidak ada komentar