Liputan4.com, Palas, Lampung Selatan
Di klimnya bendungan pengerakan air oleh salah satu calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah(DPR) Provinsi
Lampung, dapat banyak pertanyakan di kalangan petani.
Pasalnya, saat calon berinisial AS, menyatakan telah di buka bendungan pengerak air atas perjuangannya, saat dirinya bersosialisasi Ketahanan Pangan yang digelar di Desa Bumi Restu, Kecamatan Palas pada 17 Oktober lalu.
Dalam sosialisasi tersebut dirinya mengklaim telah memperjuangkan kebutuhan air tanaman padi petani Desa Bumi Restu. Dengan jalan meminta pembagian air di bendungan gerak di Kecamatan Jabung, Lampung Timur.
Upaya bakal calon anggota DPRD Provinsi Lampung itu dinilai tak tepat oleh masyarakat, sebab upaya pembangian air di bendungan gerak itu telah berjalan sejak pertengahan September lalu, dari
hasil perjuangan petani. AS dinilai hanya menggoreng upaya petani yang telah
berjuang lebih awal mendapatkan suara saja.
Menurut penuturan salah satu petani Desa Bumirestu, yang tidak mau di sebutkan namanya, bendungan pengerak air di buka atas perjuangan para petani sejak September lalu.
“Ya saya kaget baca berita online, kalau dia (AS) berjuang untuk petani, bahkan sudah ke bendungan gerak untuk
meminta pembukaan pintu air pintu air di buka, padahal itu perjuangan kami para petani,” Kata dia melalui sambungan telepon selulernya, Kamus, 19/10/2023.
Bahkan dia juga menyebutkan bendungan pengerak saat ini di tutup kembali, karna air dan akan di buka kembali pada tangal 22,Oktober. Sedangkan menurut dia
Perjuangan petani membuka pintu air pada September lalu bukan hal mudah. Para petani sempat bergelut meng evakuasi satu ekor buaya yang di ada tepat di bawah pintu air.
“Tidak ada yang tahu upaya petani di bendungan itu, termasuk dia juga tak ada di situasi itu. Bahkan UPT Pertanian juga tidak tahu, mereka hanya menerima laporan dari pihak bendungan kalau kita
petani meminta pembangian
air, Intinya masyarakat kecewa kalau dia mengklaim itu perjuangannya,” sambungnya.
Sementara itu Camat Sragi, Sumari Sasmito juga mengamini, meski ia
tak hadir langsung di bendungan gerak namun ia mengaku telah meminta pembagian air kepada pihak Balai
Besar.
“Sekitar sepekan lalu, saya
meminta untuk pembagian air
saat ada kegiatan Balai Besar
di Sragi. Upaya permohonan
pembagian air ini juga sudah
saya lakukan dua kali.” pungkasnya.
Terima kasih atas kunjungan Anda dan mrmbaca berita dengan judul: Petani Pertanyakan di Bukanya Bendungan Gerak Yang di Klim Perjuangan Calon DPRD Provinsi pada media LIPUTAN4.COM. Reporter: SRI WIDODO
Tidak ada komentar