FAJAR.CO.ID, JAKARTA– Bakal calon wakil presiden (bacawapres) Prabowo Subianto mengucut empat nama. Dari empat nama tersebut, Gibran Rakabuming paling berpeluang.
Meskipun Mahkamah Konstitusi (MK) belum memutuskan soal aturan usia. Namun, harus diketahui bahwa Ketua MK adalah paman Gibran atau ipar Presiden Jokowi.
“Dilihat dari relasi, sangat memungkinkan diputuskan karena ketua MK adalah omnya (pamannya) Gibran. Kekuasan itu kan bekerja tidak pada relasi formal saja, tetapi juga informal,” ucap Andi Ali Armunanto, analis politik Universitas Hasanuddin (Unhas).
Jika Prabowo-Gibran terwujud, tentu kata Ali, akan akan muncul stigma negatif. Sebab bisa dibilang, Gibran baru muncul dari dunia perpolitikan dan skalanya, skala kota kecil, Solo. Kariernya sangat instan karena baru tiga tahun.
“Lalu tiba-tiba diajak jadi wakil presiden, tentu itu akan menimbulkan pandangan-pandangan negatif,” jelas Ali.
Akan tetapi, Ali menekankan bahwa itu hal yang lumrah dalam proses politik. Ada orang yang melalui kariernya dalam waktu singkat, ada yang melalui proses lama. Nah, posisi Gibran sangat diuntungkan dengan menjadi putranya Jokowi.
“Itulah yang akan menjadi pertimbangan dan posisinya bukan merepresepesentasikan dirinya, tetapi lebih merepresentasikan tokoh-tokoh di belakangnya,” katanya.
Secara spesifik merepresentasikan Jokowi karena Jokowi adalah simpul di mana kekuatan-kekuatan politik lain yang terhubung.
Misalnya pengusaha-pengusaha yang punya pengaruh dan tokoh politik yang punya pengaruh, dan jaringan massa yang sangat besar seperti Projo.
Tidak ada komentar