PANGKEP—Polisi Air dan Udara (Polairud) Polres Pangkep, menggencarkan sosialisasi keselamatan melaut bagi para nelayan di wilayah perairan Liukang Tupabiring, Kabupaten Pangkep, menyusul banyaknya perahu rusak akibat angin kencang dan ombak besar, serta adanya kasus nelayan tercebur ke laut dan kapal penumpang tengelam dalam beberapa hari terakhir ini.
Dalam menghindari kejadian serupa, Satuan Petugas dari Polairud Polres Pangkep melakukan Patroli Keliling Pulau dan laut menyampaikan himbauan keselamatan melaut dan berlayar, mengingat cuaca saat ini tidak menentu.
Menurut Kanit Patroli Polairud Polres Pangkep, Ipda Abdul Samad, Patroli keliling ini, sebagai salah satu bentuk uapaya yang kita lakukan di Polairud Pangkep, untuk mengingatkan para pengguna jalur laut, agar terus berhati-hati dalam bentuk dan kondisi apapun. Apalagi dua pekan terkahir, dua kejadian naas terjadi di perairan laut kabupaten pangkep, sulawesi selatan.
“Kami melakukan upaya pencegahan dengan melakukan sosialisasi dan patroli keliling pulau, karena berdasarkan fakta di lapangan masih banyak nelayan di Kabupaten Pangkep yang tidak melengkapi perahu motor mereka dengan peralatan lengkap. Padahal tidak semua nelayan bisa berenang,” kata Abdul Samad, Senin (4/12/2023) kemarin.
Karena itu, sambung dia, pihaknya perlu menyadarkan para pemilik perahu dan kapal penangkap ikan agar melengkapi peralatan melaut dengan pelampung, agar jika terjadi kecelakaan di laut bisa tertolong.
Kasat Polairud Polres Pangkep, Iptu Rado Manik juga menuturkan, bahwa pihaknya terus melakukan sosialisasi dan himbauan setiap hari untuk masyarakat nelayan dan Pengguna jasa laut harus ekstra berhati-hati saat melakukan aktivitas.
Agar terhindar dari kecelakaan laut akibat kuat dan tingginya gelombang. Karena, wilayah perairan kabupaten pangkep diketahui hampir rata-rata banyak kegiatan di laut hingga transportasi.
“Seperti kapal transportasi yang membawa penumpang, baik itu kapal antar provinsi, antar kabupaten/kota , hingga kapal antar pulau dalam kabupaten pangkep,” kata Selasa (5/12/2023).
Selain itu, untuk para masyarakat nelayan juga diharapkan dapat melihat cuaca sebelum melakukan aktivitas. Kemudian, jika saat melaut cuaca tiba-tiba berubah dan menunjukkan tanda-tanda akan terjadinya hujan, agar dapat segera menepi atau mencari pulau terdekat.
Ia menjelaskan, saat musim ombak besar dan angin kencang seperti saat ini, maka kelengkapan peralatan keselamatan melaut seperti pelampung harus tersedia.
Selain itu, sambung dia, para nelayan dan pemilik perahu juga perlu memperhatikan perkembangan informasi cuaca dari institusi resmi seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pemkab setempat dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Beberapa hal penting yang disampaikan Kasat Polairud Polres Pangkep dan anggotanya kepada para nelayan dan pemilik perahu di antaranya memperhatikan kondisi dan kesiapan kapal tentang kelayakan kapal sebelum berlayar.
Para pemilik kapal ikan dan kapal angkutan orang diminta untuk pelampung penolong alat pelempar tali dan alat-alat keselamatan lainnya untuk mengantisipasi terjadinya kejadian saat berlayar.
“Untuk para masyarakat nelayan juga diharapkan dapat melihat cuaca sebelum melakukan aktivitas. Kemudian, jika saat melaut cuaca tiba-tiba berubah dan menunjukkan tanda-tanda akan terjadinya hujan, agar dapat segera menepi atau mencari pulau terdekat,” ujarnya.
Dalam menghadapi cuaca saat ini, Polairud menekankan pada pengguna jasa laut dan masyarakat nelayan agar menggunakan alat keselamatan selama berada di laut, seperti life jacket dan pelampung. Sehingga, jika terjadinya kecelakaan laut tidak lagi terjadi kepanika, karena alat keselamatan telah terpasang. (*/4dv)
Tidak ada komentar