FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Andi Amran Sulaiman kembali dilantik jadi Menteri Pertanian menggantikan Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Ini merupakan kedua kalinya dia ditunjuk menjadi Mentan di periode Presiden Joko Widodo.
Lantas seperti apa sosok Andi Amran Sulaiman?
AAS-akronim namanya, lahir 27 April 1968 di Desa Mappesangka, Dusun Bakung’e Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Ia adalah anak ketiga dari 12 bersaudara. Putra dari Andi B. Sulaiman Dahlan Petta Linta dan Andi Nurhadi Petta Bau.
Ayahnya seorang veteran dengan gaji pensiunan pas-pasan. Jumlah uang pensiun hanya sebesar Rp 116.000 per bulan. Ini jumlah yang jauh dari kata cukup.
Sewaktu kecil, dia harus bekerja demi membiayai sekolahnya. Kadang menjadi buruh, berjualan ubi, berjualan ikan, penggembala sapi, tukang cuci mobil hingga menjadi pemecah batu gunung. Namun dia tak pernah mengeluh. Dia melakukan segalanya dengan ikhlas.
Amran menempuh pendidikan hingga SMA di Bone lalu merantau di Kota Makassar. Dia merupakan lulusan Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.
Suatu hari, dia tergerak untuk menggabungkan pengalamannya sebagai anak desa dengan kecakapan yang dipelajarinya di kampus.
Sebagai mahasiswa pertanian, dia tergerak untuk menemukan solusi untuk mengatasi tikus lahan pertanian dan perkebunan.
AAS bermimpi untuk menemukan racun tikus yang sangat dibutuhkan petani.
Hasrat kuat untuk berbuat sesuatu akhirnya menemukan jalannya.
Akhirnya, di tahun 1992, Amran menguji coba formula TIRAN 58PS dan ALPOSTRAN yang disaksikan oleh Gubernur Sulawesi Selatan di kantor gubernur.
Tidak ada komentar