Proyek Gedung Inspektorat Kota Pekalongan Jadi Bahan Pertanyaan: Mulai dari Lelang, Kualitas, hingga Keselamatan Kerja

RED. JATENG
22 Agu 2025 15:25
Opini 0 1
3 menit membaca

Liputan4.com Jateng
22/8/2025
Kota ​Pekalongan –
Proyek pembangunan gedung Kantor Inspektorat Kota Pekalongan telah menjadi pusat perhatian publik sejak awal akan dimulai pengerjaannya.

Proyek Gedung Inspektorat, Kota Pekalongan, Bahan Pertanyaan, dari Lelang, Kualitas, Keselamatan Kerja

Caption foto : papan informasi Proyek Gedung Inspektorat Kota Pekalongan dan pekerja proyek tidak menggunakan APD di lokasi proyek pada 22/8/2025

Proyek Pembangunan Gedung Inspektorat kota Pekalongan Berlokasi di Jalan Mataram, proyek yang sangat fantastis senilai Rp5.498.425.600 yang bersumber dari APBD Kota Pekalongan Tahun 2025

Caption foto : Pemasangan pagar seng Awalnya memakai Seng gavalum bekas yang berada di lokasi bekas sisahan gedung dulu sekarang sudah di ganti. Dan lokasi proyek yang sudah di urug menggunakan Tanah urug dan Sirtu

Proyek ini memicu berbagai pertanyaan, mulai dari proses lelang hingga pelaksanaan di lapangan yang dinilai kurang transparan dan diduga Meremehkan Penggunaan Alat Pelindung Diri

​Proyek Pembangunan Gedung Kantor Inspektorat kota Pekalongan ini dikerjakan oleh PT ARFAHMAULANA CIPTA RAYA sebagai kontraktor pelaksana, dengan pengawasan teknis dari CV SENO NUR UTAMA (Konsultan Teknik) dan PETRI CIPTA ADIVASA (Konsultan Perencana).

Salah satu kejanggalan yang paling mencolok adalah penawaran lelang yang dikabarkan turun hingga 20 persen, sebuah angka yang memicu spekulasi tentang kualitas dan mutu pekerjaan yang akan dihasilkan.
​Selain itu, pemasangan papan informasi proyek yang tidak lengkap juga menjadi sorotan.

Papan tersebut tidak mencantumkan tanggal dimulainya pekerjaan, padahal informasi ini sangat krusial untuk memastikan keterbukaan dan akuntabilitas.

Dalam papan informasi proyek tersebut Hanya tertulis jangka waktu pengerjaan selama 150 hari kalender. Minimnya informasi ini menguatkan dugaan bahwa ada hal yang sengaja ditutupi dari publik.

​Masalah di Lapangan
​Selain isu transparansi, pelaksanaan di lapangan juga menjadi sorotan. Awalnya Pemakaian pagar proyek menggunakan seng bekas padahal dalam lelang sudah di cantumkan menggunakan pagar setinggi 1,8 meter setelah di adukan ke dinas terkait seng tersebut di ganti dan penggunaan tanah urukan serta bahan bahan material lainnya menjadi pertanyaan publik, terkait efisiensi anggaran dan mutu material.

Yang paling mengkhawatirkan, terlihat adanya pekerja yang meremehkan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), hal ini diduga sebuah pelanggaran serius terhadap standar keselamatan kerja.

Dalam kondisi seperti ini menuntut pengawasan yang lebih ketat dari dinas terkait untuk memastikan keselamatan para pekerja dan kualitas pekerjaan.

Dengan adanya Pengawasan Ketat dan ​Sorotan publik dan media ini menjadi alarm bagi dinas terkait untuk meningkatkan pengawasan secara menyeluruh. Pengawasan tidak hanya sebatas pada pemenuhan jadwal, tetapi juga pada kualitas material dan penerapan standar keselamatan.

​Proyek pembangunan gedung Inspektorat Kota Pekalongan harusnya menjadi contoh bagaimana sebuah proyek pemerintah dijalankan secara profesional, transparan, dan bertanggung jawab.

Kurangnya informasi dan indikasi pengerjaan yang tidak sesuai standar bisa merusak kepercayaan publik. Oleh karena itu, diharapkan dinas terkait segera mengambil langkah tegas untuk memastikan proyek ini berjalan sesuai rencana, tepat waktu, dan menghasilkan bangunan dengan mutu yang optimal demi kepentingan masyarakat Pekalongan

Dari pihak terkait mulai dari kontraktor pelaksana maupun konsultan pengawas teknis dan PPKOM Dari dinas Inspektorat kota Pekalongan belum bisa di Konfirmasi

x
x