PSM Harus Terbiasa Tanpa PluimFAJAR.CO.ID, MAKASSAR — PSM mulai saat ini harus terbiasa tanpa Wiljan Pluim. Dia bukan bukan lagi kapten Pasukan Ramang. Namun legenda yang akan selalu dikenang.
Gelandang asal Belanda itu bahkan kini menjadi rival Pasukan Ramang. Sebab, usai meninggalkan PSM dia resmi bergabung dengan pemuncak klasemen Liga 1 musim ini, Borneo FC, Selasa, 10 Oktober.
Bernardo Tavares pun harus mempersiapkan strategi paling efektif dengan amunisi seadanya. Termasuk memanfaatkan jedah paruh musim dalam mendatangkan pemain tepat menggantikan peran Pluim menghadapi putaran kedua Liga 1.
Sebenarnya, PSM sempat mulai terbiasa memainkan laga tanpa peran penuh Pluim. Taktik tanpa pemain 34 tahun itu terbilang efektif usai menang dua laga dan sekali imbang.
Seperti halnya saat laga terakhir Pluim dengan PSM pada lanjutan pekan ke-10 Liga 1, Agustus lalu. Kala itu, dia hanya bermain 10 menit saat tim sudah unggul dan memastikan kemenangan 1-0 atas Persis Solo.
Setelahnya, pemilik nomor punggung 80 PSM itu tak lagi terlihat dalam skuad utama. Namanya bahkan tak ada dalam jajaran pemain cadangan hingga resmi meninggalkan PSM.
Namun PSM masih melanjutkan tren positif dua laga setelah menghadapi Persis. Imbang 1-1 atas PSS Sleman (pekan ke-11) dan menang 2-0 dari Barito Putera (pekan ke-12). Dua laga ini pun tanpa kehadiran Pluim.
Sayangnya tren positif tanpa Pluim tak bertahan lama. Pasukan Ramang bahkan mencatat lima kekalahan beruntun dari dua kompetisi berbeda. Tiga kekalahan di Liga 1 dan dua kali kalah di Piala AFC.
Pos Terkait
Suara Terbaru
Tidak ada komentar